Namun, di balik manfaat sementara tersebut, terdapat ancaman serius bagi kesehatan jangka panjang.
Kosmetik yang mengandung merkuri umumnya ditemukan dalam produk-produk yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta banyak beredar di pasaran secara ilegal.
Produk-produk tersebut dapat memberikan efek samping yang sangat merugikan bagi kesehatan, seperti kerusakan kulit, gangguan sistem saraf, hingga kerusakan organ tubuh lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk memahami ciri-ciri kosmetik yang mengandung merkuri.
Kandungan Merkuri dalam Kosmetik
BACA JUGA:Drama Love Your Enemy: Kisah Cinta Terlarang di Tengah Permusuhan Keluarga
BACA JUGA:Ingin Gaya Serasi dengan Sentuhan Etnik? Ini Dia Inspirasi Setelan Batik untuk Kondangan Hijab!
Merkuri digunakan dalam kosmetik karena sifatnya yang bisa membuat kulit tampak lebih cerah secara instan.
Hal ini membuatnya populer di kalangan produk pemutih kulit, meskipun efeknya bersifat sementara.
Namun, dampak buruk yang ditimbulkan oleh penggunaan kosmetik bermerkuri jauh lebih berbahaya dan dapat menimbulkan kerusakan permanen pada kulit serta kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa bahan merkuri yang sering ditemukan dalam kosmetik ilegal:
Merkuri Klorida – Biasa digunakan sebagai disinfektan di bidang kesehatan, namun juga ditemukan dalam beberapa produk pemutih kulit ilegal.
BACA JUGA:Wow! Intip Yuk Rekomendasi Parfum Murah dengan Aroma Mewah, Mirip Parfum High-End!
BACA JUGA:Tips Menghadapi dan Merawat Kulit Selama Proses Purging
Amoniak Merkuri Klorida dan Iodida – Ini adalah jenis merkuri yang paling banyak digunakan dalam kosmetik pemutih.
Mereka memberikan efek cerah pada kulit dalam waktu singkat.