Waduh! PSSI Pertimbangkan Opsi Mendepak Shin Tae-yong: Apa Alasan Utamanya?

Senin 06-01-2025,21:00 WIB
Reporter : Junita Sabrina
Editor : Junita Sabrina

Kegagalan di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia

Kegagalan timnas Indonesia di Piala Asia 2023 menjadi salah satu alasan utama yang membuat PSSI meragukan masa depan Shin Tae-yong. 

Di bawah asuhan pelatih asal Korea Selatan itu, Indonesia tidak mampu tampil maksimal di ajang Piala Asia, meskipun timnas Indonesia menunjukkan potensi besar di fase kualifikasi. 

BACA JUGA:Waduh! Minimnya Sesi Latihan: Hambatan Amorim dalam Menerapkan Filosofi di Manchester United!

BACA JUGA:Shin Tae Yong dan Transformasi Timnas Indonesia: Pandangan Shin Sang Gyu tentang Pentingnya Pelatih Fisik!

Banyak yang menganggap bahwa kegagalan ini terjadi akibat kesulitan Shin Tae-yong dalam mempersiapkan tim menghadapi lawan-lawan yang lebih kuat di level internasional.

Selain itu, meski Indonesia menunjukkan performa yang cukup baik di beberapa laga kualifikasi Piala Dunia 2026, timnas Indonesia masih terhambat oleh inkonsistensi yang membuat mereka sulit untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi. 

PSSI pun merasa bahwa timnas Indonesia memerlukan pelatih dengan strategi yang lebih mumpuni untuk menembus level yang lebih sulit, seperti yang ada di Piala Dunia.

Kebutuhan Akan Pemimpin yang Lebih Adaptif

PSSI sangat fokus pada upaya membawa timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026

BACA JUGA:Dari Korea Selatan ke Timnas Indonesia: Perjalanan Shin Sang Gyu Bersama Shin Tae Yong!

BACA JUGA:Dari Korea Selatan ke Timnas Indonesia: Inilah Perjalanan Shin Sang Gyu Bersama Shin Tae Yong, Cek Yuk!

Hal ini menjadi prioritas utama mereka, mengingat pencapaian tersebut akan mengubah wajah sepak bola Indonesia di mata dunia. 

Oleh karena itu, PSSI merasa bahwa timnas Indonesia membutuhkan seorang pelatih yang lebih adaptif, memiliki pengalaman lebih dalam menghadapi tekanan tinggi, dan mampu membawa tim keluar dari situasi sulit.

Shin Tae-yong memang dikenal dengan pendekatannya yang disiplin, namun beberapa pengamat menilai bahwa pendekatan tersebut terkadang tidak cukup fleksibel untuk menghadapi perubahan dinamika pertandingan di level internasional. 

PSSI mungkin merasa bahwa perlu ada sosok yang lebih bisa menyesuaikan taktik dan gaya bermain dengan karakteristik tim, serta bisa menjaga konsistensi hasil yang lebih baik.

Kategori :