SUMEKSRADIONEWS.ONLINE- Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan ekonomi nasional melalui Program Makan Bergizi (MBG).
Dalam pernyataannya baru-baru ini, Presiden menegaskan pentingnya pemberdayaan petani dan pelaku UMKM lokal sebagai bagian dari strategi keberlanjutan program tersebut.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa program MBG tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung kepada sektor-sektor produktif di daerah.
Fokus pada Produk Lokal
Salah satu arahan utama Presiden Prabowo adalah memprioritaskan penggunaan bahan baku lokal dalam operasional dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.
Dengan membeli hasil pertanian, peternakan, dan produk olahan dari UMKM lokal, pemerintah tidak hanya mendukung kelangsungan hidup para pelaku usaha, tetapi juga menciptakan rantai ekonomi yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Efek Ekonomi Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Apakah Bisa Mencapai Target 0,89% di 2025?
"Program MBG adalah wujud nyata dari keberpihakan pemerintah kepada masyarakat.
Kita tidak hanya memberikan makanan bergizi kepada anak-anak, tetapi juga membantu petani dan pelaku UMKM agar mereka bisa berkembang," ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Dampak Ekonomi pada Petani dan UMKM
Keputusan ini memberikan angin segar bagi petani dan pelaku UMKM di berbagai daerah.
Salah satu contohnya adalah Pak Suradi, seorang petani sayur di daerah Boyolali.
Sejak keterlibatannya dalam penyediaan bahan baku untuk dapur SPPG, pendapatan Suradi meningkat signifikan.
“Sebelum ada program ini, hasil panen saya sering tidak laku di pasar.