Sekarang, saya tidak khawatir lagi karena ada jaminan pembelian dari dapur SPPG,” kata Suradi.
BACA JUGA:Ini dia! 190 Lokasi SPPG Beroperasi: Penyedia Gizi Gratis untuk Seluruh Indonesia!
Begitu pula dengan Ibu Rina, seorang pengusaha kecil di bidang produksi kerupuk lokal.
Melalui program MBG, produk olahannya kini menjadi bagian dari menu yang disajikan di berbagai dapur SPPG.
“Program ini benar-benar membantu usaha saya.
Selain mendapatkan pembeli tetap, saya juga merasa bangga karena produk saya bisa bermanfaat untuk banyak orang,” ujarnya.
Strategi Implementasi Berbasis Komunitas
Dalam praktiknya, program ini melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah, koperasi tani, hingga pelaku UMKM setempat.
Koordinasi yang baik di tingkat lokal menjadi kunci keberhasilan implementasi arahan Presiden.
BACA JUGA:Langkah Mudah Mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI di Lubuklinggau
Salah satu contoh implementasi berbasis komunitas yang sukses adalah dapur SPPG di Gagaksipat, Boyolali, yang mempekerjakan ratusan pekerja lokal dan secara aktif membeli bahan baku dari petani setempat.
Model ini dinilai efektif dalam mendorong kolaborasi antara masyarakat lokal dan pemerintah.
“Kami selalu mengutamakan produk lokal untuk memastikan bahan yang digunakan segar dan mendukung ekonomi sekitar.
Ini juga menjadi bentuk kepedulian kami terhadap petani dan UMKM,” ujar Sri Wahyuni, koordinator dapur SPPG Gagaksipat.