Kombinasi inilah yang membuat efek matcha menonjol dibanding kopi.
“Matcha memberi kewaspadaan, tapi tanpa palpitasi yang sering dikeluhkan peminum kopi,” jelas Wulan.
Tenang tanpa kantuk
L-theanine diketahui meningkatkan gelombang alfa di otak.
BACA JUGA:Tidur Berkualitas, Kunci Anak Tumbuh Cerdas dan Stabil secara Emosional
Studi Journal of Functional Foods 2024 mencatat partisipan yang menelan 50 mg L-theanine melaporkan stres subjektif turun 15 persen sambil mempertahankan fokus.
Efek menenangkan inilah yang membuat banyak pekerja kreatif beralih dari espresso ke matcha latte: ide tetap mengalir tanpa rasa gelisah.
Kognisi makin tajam
Menariknya, L-theanine dan kafein dalam matcha justru bersinergi.
Riset University of Leeds menunjukkan kombinasi keduanya memperbaiki skor tes memori jangka pendek 9-12 persen.
BACA JUGA:Makan Telur Setiap Hari: Superfood Murah yang Bikin Sehat dari Kepala hingga Ujung Kaki
BACA JUGA:Lari dan Gym Jadi Gaya Hidup Baru Anak Muda: Antara Kebugaran dan Kesehatan Mental
Sementara itu, antioksidan EGCG mereduksi peradangan neuronal yang kerap memicu demensia.
“Bicara kesehatan otak jangka panjang, pola minum matcha yang wajar bisa menjadi investasi,” ujar Wulan.
Potensi penangkal kanker