Mereka rutin melakukan evaluasi kebugaran pasca latihan untuk memastikan tidak ada pemain yang dipaksakan bermain jika kondisi fisiknya belum ideal.
“Semua pemain akan punya peran, dan kami ingin mereka bermain saat berada dalam kondisi terbaik.
Risiko cedera bisa merugikan bukan hanya untuk turnamen ini, tapi juga karier mereka ke depan,” ujar Vanenburg.
Psikologis Pemain Juga Jadi Perhatian
Menariknya, rotasi ini tidak hanya dilihat dari sisi fisik, tetapi juga dari aspek psikologis.
BACA JUGA:Ini Dia! Jadwal Lengkap Timnas U-23 Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Cek Sekarang!
Memberi menit bermain kepada lebih banyak pemain membuat mereka merasa dihargai dan penting bagi tim.
Ini sangat berpengaruh pada semangat dan rasa percaya diri pemain, terutama saat pertandingan harus ditentukan oleh pemain cadangan yang masuk sebagai supersub.
“Saya percaya semua pemain kami punya kualitas untuk tampil, jadi saya tidak ragu melakukan rotasi.
Ini juga bentuk kepercayaan terhadap mereka,” kata Vanenburg.
Tanggapan Positif dari Pengamat dan Suporter
Langkah Vanenburg mendapat sambutan positif dari pengamat sepak bola nasional.
Menurut Bung Kus (Kusnaeni), rotasi yang dilakukan secara cermat dapat menjadi senjata rahasia Timnas U-23.
“Laga beruntun bisa jadi momok bagi tim mana pun, tapi kalau Indonesia bisa menjaga kebugaran pemain lewat rotasi efektif, peluang lolos ke semifinal bahkan final akan lebih besar,” ujarnya.
BACA JUGA:Ini Dia! Jadwal dan Lokasi Pertandingan AVC 2025: Simak Agenda Lengkap Timnas Indonesia!