SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Transformasi teknologi yang terus melaju membuat peta pasar kerja global berubah drastis. Kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tak hanya menggantikan pekerjaan tertentu, tetapi juga menciptakan peluang karier baru dengan pertumbuhan sangat cepat.
Laporan terbaru World Economic Forum (WEF) awal 2025 mengungkapkan daftar pekerjaan yang diprediksi akan paling sukses dan tumbuh paling cepat hingga tahun 2030.
Temuan ini berasal dari perspektif lebih dari 1.000 pengusaha terkemuka yang mewakili 14 juta pekerja di 22 klaster industri dan 55 negara.
BACA JUGA:iPhone 17 Pro: Smartphone Masa Depan yang Siap Mengubah Cara Kita Berteknologi
BACA JUGA:Polytron Fox 350 Sang Rubah Listrik dari Indonesia! Membedah Desain Agresif dan Teknologi Jarak Jauh
Analisis WEF memetakan tren besar yang memengaruhi kebutuhan keterampilan dan pergeseran jenis pekerjaan di masa depan dan hasilnya jelas: pekerjaan berbasis teknologi akan mendominasi.
Profesi Teknologi Masih Menguasai
Menurut para eksekutif dalam survei WEF, hampir semua profesi dengan laju pertumbuhan tertinggi berkaitan langsung dengan AI, otomatisasi, data, hingga digitalisasi industri.
Dengan semakin terjangkaunya akses teknologi dan penerapan robotika di berbagai sektor, talenta digital menjadi komoditas paling dicari.
Beberapa profesi dengan proyeksi pertumbuhan tercepat antara 2025–2030 meliputi:
BACA JUGA:AI Buat Punah, Ini 10 Jurusan Kuliah yang Diprediksi Tergerus Teknologi Mulai 2030
BACA JUGA:AI Bakal Menggantikan, Ini 10 Jurusan Sarjana yang Profesinya Dinilai Paling Terancam Teknologi
1.Spesialis Big Data
Perusahaan membutuhkan analis data untuk mengolah dan menerjemahkan data menjadi strategi bisnis.
Di era digital, data adalah aset.
2.Insinyur Fintech
Industri keuangan makin mengandalkan teknologi.
Profesi ini menggabungkan keahlian IT dan finansial untuk merancang sistem pembayaran, keamanan digital, hingga layanan perbankan modern.
3.Spesialis AI dan Machine Learning
Ini adalah profesi paling panas. Keahlian membangun model AI dan otomasi menjadi inti transformasi perusahaan global.
BACA JUGA:BYD M6: MPV Modern dengan Kenyamanan Maksimal dan Teknologi Canggih untuk Keluarga
BACA JUGA:Huawei Mate 70 Air: Kehebatan Teknologi Terkini dalam Genggaman Anda
4.Pengembang Perangkat Lunak dan Aplikasi
Dari aplikasi mobile hingga sistem internal perusahaan, kebutuhan developer akan terus meningkat.
5.Spesialis Manajemen Keamanan (Cybersecurity)
Meningkatnya serangan siber membuat ahli keamanan jaringan semakin tak tergantikan.
6.Spesialis Pergudangan Data (Data Warehouse Specialist)
Dengan volume data yang kian membengkak, perusahaan butuh pakar yang mampu mengelola penyimpanan data skala besar.
Apakah Gelar Kuliah Masih Penting di Masa Depan?
Banyak orang sukses tanpa gelar, namun data terbaru menunjukkan bahwa pendidikan tinggi tetap memberikan keunggulan kompetitif.
Penelitian dari Georgetown Center for Education and the Workforce menyebutkan bahwa rata-rata pekerja dengan gelar sarjana memiliki pendapatan lebih tinggi dan peluang pekerjaan lebih stabil dibandingkan lulusan SMA.
BACA JUGA:Toyota Vios Hybrid 2025: Sedan Elegan dengan Teknologi Ramah Lingkungan yang Makin Canggih
Laporan Forbes juga menegaskan bahwa pemegang gelar:
- lebih kecil kemungkinannya menganggur
- lebih jarang bergantung pada bantuan sosial
- memiliki kesempatan hidup lebih sehat dan lebih lama
Sementara itu, di Indonesia, data Badan Pusat Statistik (BPS) Mei 2025 mengungkapkan tingkat pengangguran tertinggi berasal dari lulusan SMA dan SMK yang mencapai 14,35 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan lulusan pendidikan tinggi yang berada di angka 6,23 persen.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa investasi pada pendidikan tinggi termasuk keterampilan digital masih menjadi faktor penting untuk mengamankan karier yang stabil dan bergaji tinggi di era teknologi.
Keterampilan Digital Adalah Kunci Masa Depan
Perubahan lanskap kerja yang dipicu AI tak bisa dihindari.
Namun kabar baiknya, peluang baru justru terbuka bagi mereka yang siap beradaptasi.
Profesi di bidang teknologi, data, keamanan siber, hingga fintech akan mengalami lonjakan permintaan hingga 2030.
Meski gelar sarjana bukan satu-satunya jalan menuju kesuksesan, data membuktikan bahwa pendidikan lebih tinggi tetap memberikan keuntungan signifikan.
Di masa depan, pemenangnya adalah mereka yang mau terus belajar, mengasah keterampilan digital, dan siap beradaptasi dengan teknologi baru.