Ini dapat berujung pada masalah inkontinensia, di mana seseorang kehilangan kendali atas kandung kemih atau ususnya dalam aktivitas sehari-hari.
Ini menjadi risiko serius yang perlu diperhatikan, terutama bagi mereka yang menerapkan kebiasaan ini dalam jangka panjang.
Salah satu masalah lain yang muncul adalah masalah pernapasan.
Menahan perut mengurangi ruang yang tersedia bagi paru-paru untuk mengembang.
BACA JUGA:Keajaiban dari Jahe & Madu! Ternyata Obat Alami Atasi Batuk Pilek, Ini Cara-Cara Mengonsumsinya
Dampaknya, asupan oksigen dapat berkurang hingga 30 persen.
Ini dapat menyebabkan penurunan tingkat energi dan kualitas hidup secara umum.
Penting untuk memahami bahwa bentuk tubuh dan citra tubuh yang ideal dapat sangat berbeda dari satu individu ke individu lainnya.
Alexis Shoope menegaskan bahwa mengikuti tren semacam itu tanpa mempertimbangkan konsekuensinya bagi kesehatan hanya akan menimbulkan masalah dalam jangka panjang.
Tentu saja, upaya menjaga kesehatan dan penampilan tetap bisa dilakukan, tetapi harus dijalani dengan cara yang sehat dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Mengoptimalkan Manfaat Kesehatan dari Jengkol: Tips Pengolahan dan Konsumsi yang Bijak
Melalui pendekatan yang seimbang antara aktivitas fisik, nutrisi yang tepat, dan manajemen stres, seseorang dapat mencapai penampilan yang diinginkan tanpa mengorbankan kesehatan tubuh dan organ internalnya.
Dalam menghadapi tren yang sering kali tidak realistis, penting untuk selalu memberi prioritas pada kesehatan dan kesejahteraan pribadi.
Alih-alih mengejar penampilan yang mungkin merugikan tubuh, lebih baik fokus pada gaya hidup yang mendukung kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh.
Ikuti terus Sumeksradionews.online atau bisa klik di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan berita-berita lainnya.