Pemulutan di 'OI', Punya Cerita! Selain Misteri Nama, Ada Asal Usul Pawang Buaya yang Melegenda, Cek Kisahnya!
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pemulutan, sebuah desa yang terletak di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia, memiliki asal nama yang unik dan legenda yang mengitarinya.
Salah satu elemen paling menarik dari legenda ini adalah peran pawang buaya dalam sejarah dan budaya desa ini.
Pawang buaya adalah individu yang memiliki hubungan khusus dengan buaya dan dapat berkomunikasi serta mengendalikan perilaku buaya.
Mereka dianggap memiliki kekuatan gaib yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah yang melibatkan buaya dan menjaga keseimbangan antara manusia dan makhluk air ini.
BACA JUGA:Wah, Seru Nih! Asal Usul Nama Pemulutan Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Melibatkan Puyang & Buaya, Ini Ceritanya!
Asal Nama Pemulutan: Sebuah Legenda Mistis
Asal nama Pemulutan sendiri terkait erat dengan cerita mistis tentang seorang muyang yang mengenang buaya dengan menggunakan getah pohon pulai.
Dalam cerita ini, muyang tersebut diyakini telah mencapai kesepakatan dengan buaya-buaya yang ditangkapnya.
Kesepakatan tersebut adalah bahwa jika buaya-buaya tersebut dipanggil, mereka akan datang dan membantu muyang tersebut atau keturunannya dalam menyelesaikan masalah seputar buaya.
Ini bukanlah legenda atau mitos semata; cerita ini sangat diyakini oleh masyarakat Pemulutan.
BACA JUGA:Wow Ga Banyak yang Tau! Rahasia Hubungan Kerajaan Dharmasraya-Pagaruyung dan Singhasari-Majapahit
Asal usul nama Pemulutan menjadi semakin menarik ketika kita memahami peran dan sejarah pawang buaya dalam kawasan ini.
Pawang buaya adalah keturunan muyang yang sangat dihormati dan dianggap sebagai penengah antara manusia dan buaya di wilayah Pemulutan.
Mereka mewarisi kemampuan untuk berkomunikasi dengan buaya dan mengendalikan perilaku mereka, seolah-olah telah mengambil alih peran muyang dalam menjaga keseimbangan alam.
Generasi Pawang Buaya
Cerita pawang buaya di Pemulutan melibatkan beberapa generasi yang memiliki pengalaman yang berbeda dalam berhadapan dengan buaya dan menjaga keseimbangan alam.
Inilah beberapa generasi pawang buaya yang terkenal di daerah tersebut:
Generasi Pertama - Muyang Malik: Muyang pertama ini memiliki kemampuan untuk memanggil buaya dengan mudah.