SUMEKSRADIONEWS.ONLINE-Pengungsi Rohingya kembali menarik perhatian dunia. Terutama sejak kedatangan lebih dari seribu di antaranya ke Sabang, Aceh 14 November lalu.Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan asal-usul etnik Rohingya, yang bukan berasal dari Bangladesh seperti yang sering disalahpahami, dan mengapa mereka harus mengungsi.
Ada pula kelakuan buruk etnis ini ketika jadi mengungsi. Hingga akhirnya, pengungsi Rohingya ditolak di Aceh. Fakta di lapangan menunjukkan, warga negara Rohingya ternyata berperilaku buruk lantas meresahkan masyarakat Aceh. Dilansir dari berbagai Sumsel.
1. Buang Bantuan
Pengungsi Rohingya di Aceh mula-mulanya disambut baik warga setempat. Mereka diberi bantuan berupa air mineral dan nasi bungkus. Seolah tak bersyukur, mereka buang bantuan warga ke laut.
Kejadian tersebut saat rombongan yang terdiri dari 249 imigran Rohingya tiba di Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Bireuen, Aceh. Masyarakat menolak para imigran turun ke daratan.
Kendati disuruh pergi, masyarakat dari Desa Pulo Pineung Meunasah Dua tetap memberikan sejumlah bantuan. Hanya saja, bantuan tersebut malah dibuang ke laut usai para imigran Rohingya tersebut dilarang turun dari kapal.
2. Kabur Dari Camp Pengungsian
Sejumlah imigran etnis Rohingya diketahui pernah mencoba melarikan diri dari kamp pengungsian. Berdasarkan keterangan polisi, aksi mereka itu kerap dilakukan usai difasilitasi orang-orang yang menyewa kendaraan, sopir hingga arah tujuan.