Wajib Tahu! Inilah Sejarah Unik Suku Gumai di Lahat Sumatera Selatan & Makna di Balik 'Gumai'!
Sejarah Unik Suku Gumai di Lahat Sumatera Selatan & Makna di Balik 'Gumai'-Foto: google/net-
Adaptasi terhadap alam sekitar dan kearifan lokal menjadi landasan bagi Suku Gumai dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka.
Sebagian besar anggota Suku Gumai memeluk agama Islam, dan meskipun demikian, sejarah awal penyebaran agama ini di kalangan mereka masih menjadi subjek penelitian mendalam.
Hubungan erat dengan budaya Melayu membentuk dasar nilai-nilai dan norma-norma sosial yang masih dijunjung tinggi oleh Suku Gumai hingga saat ini.
Perjalanan geografis Suku Gumai tidak dapat dipisahkan dari perubahan wilayah di sekitar mereka.
Sebelum adanya Kota Lahat, Gumai merupakan satu kesatuan teritorial yang mencakup Marga Gumai Lembak, Marga Gumai Ulu, dan Marga Gumai Talang.
Wilayah ini menjadi pusat kehidupan dan kegiatan ekonomi Suku Gumai.
Namun, dengan adanya Kota Lahat, terjadi perubahan signifikan dalam perbatasan wilayah.
Gumai menjadi terpisah, dan Marga Gumai Lembak serta Marga Gumai Ulu menjadi bagian dari Kecamatan Pulau Pinang, sementara Marga Gumai Talang menjadi bagian dari Kecamatan Kota Lahat.
Dampaknya tidak hanya terasa pada tingkat administrasi lokal, tetapi juga mencapai cara Suku Gumai berinteraksi dengan komunitas lain dan lingkungan sekitar mereka.
Perubahan wilayah ini bukan hanya mengubah peta administratif, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada akses Suku Gumai terhadap sumber daya alam, tanah pertanian, dan perairan.
Sebagai masyarakat yang mengandalkan pertanian dan mata pencaharian tradisional lainnya, perubahan ini mungkin telah membawa dampak besar pada kehidupan sehari-hari mereka.
Berkaitan dengan perkembangan budaya, Suku Gumai telah berhasil melestarikan identitas mereka di tengah arus perubahan.
Budaya Suku Gumai mencerminkan pengaruh dari budaya Melayu, dengan sentuhan khas yang diadaptasi dari lingkungan alam mereka yang bergunung-gunung.
Adat istiadat menjadi salah satu penanda khas Suku Gumai.
Mereka memiliki serangkaian upacara adat yang dijunjung tinggi, melibatkan musik tradisional dan tarian seperti tarian Randai, yang merupakan salah satu tarian tradisional Minangkabau.
Upacara pernikahan juga menjadi bagian penting dalam budaya mereka, dengan serangkaian ritual yang harus diikuti oleh pasangan yang akan menikah.
BACA JUGA:Ketahui 8 Tipe Penyiar Radio adalah Orang Yang Asik!
Bahasa juga memegang peranan penting dalam mempertahankan budaya Suku Gumai.
Meskipun banyak anggota masyarakat dapat berbicara bahasa Indonesia, bahasa Gumai tetap digunakan dalam komunikasi sehari-hari di komunitas mereka.
Bahasa menjadi sarana untuk merawat tradisi lisan dan mempertahankan identitas budaya mereka.
Makanan tradisional Suku Gumai mencerminkan kekayaan lingkungan alam mereka. Hidangan seperti rendang, gulai, dan ikan bakar menjadi warisan kuliner yang dijaga dengan khas oleh Suku Gumai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: