Kejar Setoran! Catat Rekor, Indonesia 'Ngebut' di Investasi Internasional!
Ilustrasi: Catat Rekor, Indonesia 'Ngebut' di Investasi Internasional-Foto: google/net-
Kejar Setoran! Catat Rekor, Indonesia 'Ngebut' di Investasi Internasional!
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada triwulan IV 2023 menunjukkan peningkatan kewajiban neto yang signifikan, mencerminkan dinamika ekonomi dan keuangan global serta domestik yang terus berubah.
Dikutif dari website Bank Indonesia, Pada akhir triwulan tersebut, PII Indonesia mencatat kewajiban neto sebesar 260,3 miliar dolar AS, mengalami kenaikan dari angka sebelumnya pada triwulan III 2023 yang mencapai 251,9 miliar dolar AS.
Peningkatan ini terutama dipicu oleh pertumbuhan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melampaui kenaikan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).
Posisi KFLN Indonesia meningkat sejalan dengan situasi pasar keuangan global yang mulai stabil dan optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik.
Pada akhir triwulan IV 2023, posisi KFLN Indonesia naik sebesar 3,8% (qtq) menjadi 744,9 miliar dolar AS dari 717,3 miliar dolar AS pada akhir triwulan sebelumnya.
Peningkatan ini utamanya didorong oleh aliran modal asing dalam bentuk investasi langsung dan portofolio, yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap kondisi investasi di Indonesia yang kondusif.
Selain itu, pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap sebagian besar mata uang global, termasuk Rupiah, serta kenaikan harga saham di Indonesia juga turut mempengaruhi pertumbuhan posisi KFLN.
Sementara itu, posisi AFLN Indonesia juga mengalami peningkatan yang signifikan, terutama didorong oleh pertumbuhan cadangan devisa.
Pada akhir triwulan IV 2023, posisi AFLN mencapai 484,6 miliar dolar AS, meningkat 4,1% (qtq) dari 465,4 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya.
Hampir semua komponen AFLN mencatat peningkatan, dengan kenaikan terbesar terjadi pada aset cadangan devisa, diikuti oleh investasi langsung, portofolio, dan investasi lainnya dalam bentuk pinjaman.
Pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang negara penempatan aset juga turut berkontribusi pada pertumbuhan posisi AFLN.
Secara keseluruhan, PII Indonesia sepanjang tahun 2023 mencatat peningkatan kewajiban neto dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun 2022.
Kewajiban neto PII Indonesia naik dari 250,1 miliar dolar AS (19,0% dari PDB) pada akhir 2022 menjadi 260,3 miliar dolar AS (19,0% dari PDB) pada akhir 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: