41 Meninggal Dunia! Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat Terus Bertambah, BPBD Sampaikan ini!

41 Meninggal Dunia! Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat Terus Bertambah, BPBD Sampaikan ini!

Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat Terus Bertambah--

41 Meninggal Dunia! Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat Terus Bertambah, BPBD Sampaikan ini!

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Bencana banjir bandang lahar dingin yang melanda Sumatera Barat (Sumbar) telah menelan banyak korban jiwa dan menyebabkan kerusakan parah di beberapa daerah.

Hingga Senin (13/5/2024) siang, jumlah korban meninggal dunia terus meningkat menjadi 41 orang.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Ilham Wahab, menyampaikan bahwa pada Minggu (12/5) korban meninggal tercatat sebanyak 37 orang.

"Pada pagi ini (Senin), jumlah korban terus bergerak karena tadi malam ada penambahan korban dari kejadian di Padang.

BACA JUGA:Gebrakan Baru! BPJS Kesehatan Melepas Status Kelas Standar - Yuk, Simak Detailnya Sekarang!

Data sementara, korban sudah mencapai 41 orang," kata Ilham dalam wawancara langsung di sebuah stasiun TV.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya melaporkan bahwa 17 korban banjir bandang lahar dingin Marapi masih dalam pencarian.

Sebanyak 14 orang hilang dari Kabupaten Tanah Datar dan tiga lainnya dari Kabupaten Agam. Hingga saat ini, proses pencarian korban masih terus berlangsung.

BNPB juga melaporkan adanya peningkatan aktivitas Gunung Marapi yang tercatat di Stasiun Pengamatan Gunung Marapi Batu Palano sejak Minggu (12/5) malam.

BACA JUGA:Gebrakan Baru! BPJS Kesehatan Melepas Status Kelas Standar - Yuk, Simak Detailnya Sekarang!

Peningkatan aktivitas ini berupa getaran hujan yang signifikan, sehingga masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya susulan.

"Warga diharapkan untuk melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman," demikian imbauan dari BNPB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: