Ini Alasan Pedagang Mikro Mendebatkan Tarif QRIS Bank Indonesia: Apa yang Terjadi?

Ini Alasan Pedagang Mikro Mendebatkan Tarif QRIS Bank Indonesia: Apa yang Terjadi?

Bank Indonesia telah memutuskan untuk mengubah skema tarif pembayaran dengan QRIS.--

Ini Alasan Pedagang Mikro Mendebatkan Tarif QRIS Bank Indonesia: Apa yang Terjadi?

 

Jakarta, SUMEKSRADIOnews – Dalam dunia bisnis modern, ada begitu banyak perubahan yang terjadi, terutama di sektor pembayaran digital.

Bank Indonesia telah memutuskan untuk mengubah skema tarif pembayaran dengan QRIS, sebuah keputusan yang telah menimbulkan keprihatinan di kalangan pedagang, terutama mereka yang menjalankan usaha mikro.

 

Mulai 1 Juli 2023, Merchant Discount Rate (MDR), atau tarif yang dibebankan kepada pedagang untuk layanan transaksi QRIS, ditetapkan sebesar 0,3 persen.

Sebelumnya, layanan ini diberikan secara gratis.

Merchant Discount Rate merupakan biaya yang harus dibayar oleh pedagang kepada bank untuk setiap transaksi yang menggunakan layanan QRIS.

Besaran MDR dan cara pendistribusiannya ditentukan oleh Bank Indonesia.

 

Aldo, pemilik sebuah kedai makanan dan minuman di Jakarta Selatan, menyatakan bahwa ia baru saja mengetahui tentang kebijakan baru ini.

"Saya belum tahu tentang pemotongan biaya transaksi jika pelanggan menggunakan QRIS," ujarnya saat diwawancara di kedai miliknya.

Aldo pun mengaku kebingungan untuk menentukan langkah selanjutnya.

Produk makanan dan minuman yang dijualnya berkisar harga antara Rp 5.000 hingga Rp 20.000, dan ia khawatir penyesuaian harga akan berdampak pada kunjungan pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: