Borussia Dortmund Kehilangan Gelar Liga Champions: Kontroversi, Netizen Gembira, dan Drama Kemitraan Senjata!

Borussia Dortmund Kehilangan Gelar Liga Champions: Kontroversi, Netizen Gembira, dan Drama Kemitraan Senjata!

Borussia Dortmund Kehilangan Gelar Liga Champions: Kontroversi, Netizen Gembira-Foto: google/net-

Borussia Dortmund Kehilangan Gelar Liga Champions: Kontroversi, Netizen Gembira, dan Drama Kemitraan Senjata!

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Kekalahan Borussia Dortmund dari Real Madrid dalam final Liga Champions di Wembley pada Minggu dini hari WIB tidak hanya menjadi sorotan dalam dunia sepakbola, tetapi juga menciptakan kelegaan bagi sebagian netizen.

Pertandingan yang berakhir dengan skor 0-2 tersebut memicu berbagai tanggapan dari para pengguna media sosial, yang menyoroti kontroversi terkait hubungan Dortmund dengan Israel.

Sejumlah netizen menyambut kekalahan Dortmund dengan sukacita, merujuk pada pandangan bahwa klub tersebut diduga mendukung tindakan yang kontroversial oleh Israel, khususnya terkait konflik di Gaza.

Mereka menunjukkan bahwa sebelum pertandingan final, Dortmund mengumumkan kerja sama sponsorship dengan Rheinmetall, sebuah perusahaan Jerman yang terlibat dalam produksi senjata, termasuk amunisi presisi tank yang dikirim ke Israel.

BACA JUGA:Skor 3-1! Jakarta BIN Berjaya di PLN Mobile Proliga 2024: Perang Ketat di Lapangan!

Reaksi keras terhadap Dortmund tidak hanya berasal dari netizen biasa, tetapi juga dari tokoh-tokoh terkenal.

Gary Lineker, mantan pemain Barcelona dan anggota tim nasional Inggris, secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Real Madrid sebelum pertandingan.

Pernyataannya didukung oleh Roger Waters, musisi terkemuka asal Inggris yang juga menegaskan pandangannya terhadap konflik Israel-Palestina dengan menampilkan bendera Palestina dalam komentarnya.

Pada saat yang sama, hubungan antara Dortmund dan Israel telah menjadi perhatian sebelumnya.

Pada tahun 2022, klub tersebut melakukan tur ke Tel Aviv, menandakan kerja sama dan koneksi yang telah terjalin sebelumnya.

BACA JUGA:Jadi Cibiran Jelang Piala Asia Qatar. Target 16 Besar Bisa di Raih?!

Protes terhadap kerja sama antara Dortmund dan Rheinmetall juga tercermin dalam aksi langsung para pendukung klub tersebut.

Mereka membawa spanduk protes ke stadion dalam final Liga Champions, menuntut perlakuan yang lebih bertanggung jawab terhadap masalah politik dan kemanusiaan.

Selain itu, perdebatan tentang tanggung jawab sosial klub sepakbola dalam hal ini mencuat.

Sebagian mengkritik Dortmund karena dianggap terlibat dalam apa yang disebut sebagai "sportswashing", yaitu menggunakan olahraga untuk membersihkan citra perusahaan atau negara, sementara yang lain menekankan pentingnya kesadaran akan dampak sosial dan politik dari kemitraan komersial klub.

BACA JUGA:Tim Online Juara 1 Futsal Sumeks. Kemeriahan Trofeo Futsal Sumeks

Dalam konteks ini, kekalahan Dortmund dalam final Liga Champions bukan hanya merupakan kekalahan dalam pertandingan sepakbola, tetapi juga menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang tanggung jawab moral dan politik klub dalam menjalin kemitraan komersial dan hubungan internasional.

Sementara para netizen merayakan hasil tersebut sebagai "hukuman" bagi klub yang dianggap mendukung Israel, perdebatan tentang batas dan etika dalam kemitraan sepakbola dengan entitas komersial yang terlibat dalam konflik politik tetap membara. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: