Bukan Cemilan Biasa! Ungkap Sejarah & Proses Pembuatan Kue Rangi, Kuliner Khas Banyuasin, Sumatera Selatan

Bukan Cemilan Biasa! Ungkap Sejarah & Proses Pembuatan Kue Rangi, Kuliner Khas Banyuasin, Sumatera Selatan

Bukan Cemilan Biasa! Ungkap Sejarah & Proses Pembuatan Kue Rangi-foto: google/net-

Bahan-bahan utama yang digunakan antara lain tepung beras yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan yang kental dan elastis.

BACA JUGA:Pedasnya Menggoda, Asamnya Menyegarkan: Inilah Sambal Petis Asam Pao Banyuasin Bikin Nagih & Jatuh Cinta Lho!

Selain itu, kelapa parut dan gula kelapa ditambahkan ke dalam adonan untuk memberikan rasa manis alami dan aroma khas yang membuat Kue Rangi begitu istimewa.

Setelah adonan terbentuk dengan sempurna, langkah berikutnya adalah membentuknya menjadi bulatan kecil yang kemudian dipanggang di atas wajan datar hingga matang.

Proses pemanggangan ini tidak hanya bertujuan untuk memasak kue hingga sempurna, tetapi juga untuk menghasilkan aroma harum yang menggoda serta mempertahankan kandungan serat alami yang terdapat dalam bahan-bahan utamanya.

Memelihara Nilai Tradisional

Pentingnya mempertahankan proses tradisional dalam pembuatan Kue Rangi tidak hanya untuk menjaga keaslian rasanya, tetapi juga untuk memelihara nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Generasi muda di Banyuasin diajarkan untuk menghormati dan memelihara warisan kuliner ini, agar keberadaannya tidak tergerus oleh modernisasi dan perubahan zaman.

BACA JUGA:Berpetualang di Air Terjun Lematang Indah: Keindahan Alam yang Menggoda di Pagaralam

Pemerintah Kabupaten Banyuasin turut berperan aktif dalam mendukung pelestarian Kue Rangi melalui berbagai program edukasi dan promosi.

Mereka tidak hanya mengadakan festival kuliner dan lokakarya memasak, tetapi juga memberikan pelatihan kepada para pengusaha kuliner lokal untuk menjaga mutu dan keaslian Kue Rangi sekaligus memperluas pasarannya baik di tingkat lokal maupun internasional.

Kue Rangi bukan sekadar camilan yang lezat, tetapi juga sebuah cermin dari kekayaan budaya dan nilai-nilai masyarakat Banyuasin.

Sejarah panjangnya yang mengakar dalam tradisi lokal, proses pembuatannya yang memerlukan ketelatenan, dan peran penting dalam perayaan kebersamaan menjadikannya lebih dari sekadar makanan; ia adalah simbol dari identitas dan kebanggaan budaya suatu daerah.

Dengan menjaga dan mempromosikan Kue Rangi, masyarakat Banyuasin tidak hanya melestarikan warisan leluhur mereka, tetapi juga memastikan bahwa generasi mendatang akan terus bisa menikmati kelezatan dan makna yang terkandung di dalamnya.

BACA JUGA:Menikmati Keindahan De Jakabaring: Destinasi Wisata Instagramable di Palembang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: