Inilah Seribu Satu Kisah di Balik Nama Sekayu: Dari Dusun Suak ke Pangkalan Balai - Simak Lengkapnya Yuk!

Inilah Seribu Satu Kisah di Balik Nama Sekayu: Dari Dusun Suak ke Pangkalan Balai - Simak Lengkapnya Yuk!

Seribu Satu Kisah di Balik Nama Sekayu: Dari Dusun Suak ke Pangkalan Balai-foto: dok SR-

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Menurut sejarah, nama Sekayu memiliki akar yang dalam dan kaya akan makna budaya dan sejarah.

Nama ini berasal dari sebuah kisah yang berawal dari sebuah dusun kecil bernama Suak, yang terletak di tepi Sungai Musi.

Dusun Suak dikenal sebagai simpang Muara Jongot, sebuah titik di mana Sungai Keruh mengalir menuju hulu Sungai Musi.

Dusun Suak dipimpin oleh seorang kepala dusun yang bijaksana dan dihormati bernama Sahmab Bin Sahaji.

BACA JUGA:Kamu Harus Tau Sejarah Kelam Pekerjaan Paksa yang Dilakukan oleh Daendels Pada Masa Penjajahan!

BACA JUGA:Ternyata ada Sejarah Unik Suku Gumai di Lahat Sumatera Selatan!

Dalam masyarakat setempat, beliau dikenal dengan nama Puyang Bupati atau Puyang Depati, sebuah gelar yang menunjukkan status dan pengaruhnya.

Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk di Dusun Suak semakin bertambah, menciptakan kebutuhan akan lebih banyak lahan untuk pemukiman dan pertanian.



Atas inisiatif Sahmab Bin Sahaji, wilayah baru dibuka di sekitar Lorong Pangeran, yang kemudian dikenal dengan nama Pangkalan Balai.

Wilayah baru ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai lahan persawahan yang subur, yang dikenal dengan nama Pang Sako.

BACA JUGA:Melangkah Sejarah dengan Nafas Kerbau Sumatera Barat Menjadi Nadi Kebudayaan!

BACA JUGA:Wah! Menyusuri Keindahan & Sejarah di Palembang: Wisata Alam, Budaya, & Kuliner Enak Lho!

Dengan demikian, Dusun Suak dan Dusun Pangkalan Balai menjadi dua pemukiman yang penting, keduanya berada di bawah kepemimpinan Sahmab Bin Sahaji yang juga dikenal dengan gelar Gindo.

Pada abad ke-17, Palembang menjadi pusat dari Kesultanan Palembang Darussalam, yang didirikan oleh Sultan Abdurrahman dengan gelar Sultan Abdurrahman Amirul Mukmini Sayyidul Imam.

Kesultanan ini tidak hanya berpengaruh di wilayah Palembang, tetapi juga di seluruh Sumatera bagian Selatan, termasuk wilayah Jambi, Lampung, dan Bengkulu.

Kehidupan di bawah naungan Kesultanan Palembang berlangsung dengan rukun, aman, dan damai, yang turut mendorong perkembangan dusun-dusun seperti Suak dan Pangkalan Balai.

Kesultanan Palembang Darussalam memiliki struktur pemerintahan yang kompleks dan terorganisir dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: