Twitter Terpukul oleh Turunnya Pendapatan Iklan dan Arus Kas, Berikut Ini Langkah yang Diambil

Twitter Terpukul oleh Turunnya Pendapatan Iklan dan Arus Kas, Berikut Ini Langkah yang Diambil

Teknologis dan miliarder terkenal, Elon Musk, telah mengungkapkan bahwa arus kas Twitter, platform media sosial raksasa, sedang berada dalam kondisi kritis.-Foto: Dok Sumeksradionews.online/net-

Twitter Terpukul oleh Turunnya Pendapatan Iklan dan Arus Kas, Berikut Ini Langkah yang Diambil

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Twitter Terpukul oleh Turunnya Pendapatan Iklan dan Arus Kas yang Merisaukan.

Pernyataan ini bukan hiperbola semata, tetapi merupakan gambaran nyata dari apa yang tengah dialami oleh Twitter, raksasa media sosial yang dibawah kendali Elon Musk, magnat teknologi terkemuka dan salah satu individu terkaya di dunia.

Mari kita cermati lebih dekat kisah di balik guncangan finansial yang sedang melanda Twitter ini.

Teknologis dan miliarder terkenal, Elon Musk, telah mengungkapkan bahwa arus kas Twitter, platform media sosial raksasa, sedang berada dalam kondisi kritis.

BACA JUGA:Rahasia Sukses dalam Memulai Usaha: Mengungkap Alasan Gagal Para Pengusaha Pemula!

Musk menginformasikan bahwa pendapatan iklan Twitter telah turun drastis, mencapai penurunan hingga 50%, di samping itu, beban utangnya juga terus meningkat.

Fakta ini bertentangan dengan harapan Musk yang sebelumnya yakin bahwa Twitter akan mampu mencapai arus kas positif pada Juni.

Dengan makin memburuknya kondisi keuangan Twitter, bukti semakin kuat bahwa pendekatan pemangkasan biaya yang radikal saja tidak cukup untuk mendorong platform ini kembali ke zona positif arus kas.

Situasi ini juga mengindikasikan bahwa pemulihan pendapatan iklan Twitter tampaknya tidak berlangsung secepat yang diperkirakan Musk sebelumnya.

BACA JUGA:Tulisan Berharga yang Menginspirasi: Menjadi Penulis Profesional dengan Kreativitas Tanpa Batas

Sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, Musk dan timnya telah mengambil sejumlah tindakan.

Langkah-langkah tersebut termasuk pemecatan massal ribuan karyawan dan pemangkasan biaya layanan komputasi awan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: