Taman Ria Senayan: Dari Lagu Rhoma Irama hingga Mall Mewah Senayan Park

Bahkan, popularitasnya mencapai puncak ketika nama Taman Ria Senayan disebutkan dalam lirik lagu "Terajana" yang begitu populer di kalangan pecinta dangdut.

Merosotnya Popularitas dan Penutupan

Seiring berjalannya waktu, Taman Ria Senayan mulai kehilangan daya tariknya.

Persaingan dengan tempat-tempat hiburan baru yang lebih modern serta minimnya inovasi dalam pengelolaan membuat jumlah pengunjung semakin berkurang.

Selain itu, kondisi beberapa wahana yang sudah usang dan kurangnya perawatan juga menjadi faktor penurunan minat masyarakat untuk berkunjung.

BACA JUGA:Dadar Jiwo Palembang: Kuliner Langka yang Jadi Buruan Saat Ramadhan

BACA JUGA:Snowbay Waterpark TMII: Kejayaan yang Kini Tinggal Kenangan

Puncaknya terjadi pada tahun 2010, ketika pihak pengelola memutuskan untuk menutup Taman Ria Senayan secara permanen.

Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk aspek ekonomi dan kebutuhan pengembangan kawasan Senayan yang semakin berkembang sebagai pusat bisnis dan hiburan kelas atas.

Setelah penutupan, bangunan dan wahana yang ada di Taman Ria Senayan dibongkar untuk memberikan ruang bagi proyek pembangunan baru.

Transformasi Menjadi Senayan Park (Spark)

Setelah bertahun-tahun terbengkalai, lahan bekas Taman Ria Senayan akhirnya mengalami perubahan besar.

BACA JUGA:Cendol Palembang: Sajian Manis yang Pas untuk Buka Puasa

BACA JUGA:Kampung Gajah Wonderland: Dari Destinasi Populer Hingga Menjadi Tempat Angker

Lippo Group, salah satu konglomerat besar di Indonesia, mengambil alih pengelolaan kawasan ini dan membangun pusat perbelanjaan modern bernama Senayan Park (Spark).

Sumber: