Seruit & Nyeruit: Warisan Rasa dan Kebersamaan dari Lampung

BACA JUGA:Liburan Anti Lupa: 4 Tips Ampuh agar Traveling Tetap Menyenangkan Bagi Si Pelupa
Uniknya, seruit tidak memiliki resep yang benar-benar baku.
Setiap daerah di Lampung bisa punya versi seruit yang berbeda, tergantung jenis ikan yang digunakan, tingkat kepedasan sambal, hingga jenis lalapan yang tersedia.
Beberapa jenis ikan yang populer untuk seruit antara lain ikan belida, baung, dan layis—ikan-ikan sungai yang dikenal memiliki rasa gurih dan tekstur lembut.
Nyeruit dalam Perspektif Modern
Di era sekarang, nyeruit mungkin tidak sepopuler dulu di kalangan anak muda perkotaan yang lebih terbiasa dengan gaya makan praktis dan individual.
BACA JUGA:Ngopi Cantik di Naka Cafe Palembang, Tempat Nongkrong Paling Instagramable!
BACA JUGA:Liburan Mewah di Kota Pempek: Wyndham Opi Hotel, Pilihan Hotel Terbaik di Palembang
Namun sejumlah komunitas budaya dan pemerhati kuliner lokal terus mendorong agar tradisi ini tetap hidup.
Bahkan, sejumlah restoran di Lampung kini mulai menyediakan menu seruit lengkap dengan konsep makan lesehan, agar masyarakat, terutama generasi muda, bisa merasakan kembali pengalaman nyeruit yang autentik.
Lebih dari itu, nyeruit bisa menjadi jembatan lintas generasi—tempat di mana nilai-nilai kebersamaan yang mulai tergerus oleh gaya hidup serba cepat dapat ditanamkan kembali.
Tradisi ini bisa menjadi pengingat bahwa makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dan membangun kebersamaan melalui momen-momen sederhana.
Tradisi nyeruit khas Lampung adalah warisan budaya yang kaya nilai dan makna.
BACA JUGA:Ngopi Doeloe: Menyeruput Kopi dalam Nuansa Jadul yang Menggoda Lidah dan Kenangan
BACA JUGA:Kemplang dan Kerupuk Diserbu Pemudik: Oleh-Oleh Khas Palembang yang Tak Pernah Sepi Peminat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: