Viral Lomba Makan Kerupuk oleh Pasien di RS Menimbulkan Pro dan Kontra: Menghibur atau Melanggar Etika?

Viral Lomba Makan Kerupuk oleh Pasien di RS Menimbulkan Pro dan Kontra: Menghibur atau Melanggar Etika?

-Lomba Makan Kerupuk oleh Pasien di RS-

Viral Lomba Makan Kerupuk oleh Pasien di RS Menimbulkan Pro dan Kontra: Menghibur atau Melanggar Etika?

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Sebuah video viral yang menampilkan pasien cuci darah mengadakan lomba makan kerupuk di ranjang rumah sakit dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) telah menciptakan perdebatan antara pihak yang menganggapnya menghibur dan pihak yang meragukan keamanan dan etika tindakan tersebut.

Video tersebut menunjukkan sejumlah pasien cuci darah yang tengah menjalani prosedur hemodialisis merayakan HUT RI dengan berpartisipasi dalam lomba makan kerupuk.

Meskipun banyak yang menilai aksi ini menggemaskan dan menghibur, tetapi sekaligus menimbulkan pertanyaan serius terkait etika dan privasi pasien.

Salah satu suara kritis berasal dari Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Tony Richard Samosir.

BACA JUGA:Permintaan Maaf Resmi dari Arema FC: Suporter Rusak Fasilitas Stadion Kapten I Wayan Dipta

Menurut Tony, dari segi aspek hukum dan etika profesi, tindakan ini dapat dianggap melanggar etika karena mengambil konten dari pasien cuci darah.

Pengambilan foto dan video di lingkungan rumah sakit harus memperhatikan privasi pasien dan keluarga pasien.

Tony berpendapat bahwa izin atau persetujuan harus diperoleh dari semua pihak yang terlibat di rumah sakit sebelum konten semacam ini dibuat.

Hal ini berlaku tidak hanya bagi pasien, tetapi juga keluarga pasien dan tenaga kesehatan yang bekerja di sana, semuanya memiliki hak privasi saat berada di lingkungan rumah sakit.

BACA JUGA:Permintaan Maaf Resmi dari Arema FC: Suporter Rusak Fasilitas Stadion Kapten I Wayan Dipta

Mengenai aspek teknis perlombaan, Tony berpendapat bahwa secara medis tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Pengalaman pribadinya sebagai pasien cuci darah selama beberapa tahun menunjukkan bahwa proses cuci darah sebenarnya tidak sehoror yang dibayangkan oleh banyak orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: