Malware 'Infamous Chisel' Apakah Mengancam Keamanan pasar kripto?

Malware 'Infamous Chisel' Apakah Mengancam Keamanan pasar kripto?

Kripto-Foto:google/net-

Meskipun jumlahnya besar, kerugian ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu Juli, di mana aset digital senilai lebih dari USD 486 juta hilang akibat serangan berbahaya.

Peringatan Lembaga Asuransi Bank AS tentang Risiko Kripto

BACA JUGA:Kini, Proses Pembayaran PBB Semakin Mudah dengan Metode Online, Simak Caranya!

Sebelumnya, lembaga Asuransi Bank AS atau Federal Deposit Insurance Corp AS (FDIC) telah menambahkan kripto sebagai salah satu dari lima kategori besar dalam laporan risiko tahunannya.

Laporan ini menggambarkan kripto sebagai bahaya yang dianggap oleh regulator perbankan sebagai prioritas utama saat ini, terutama setelah gejolak yang terjadi pada tahun 2022.

FDIC menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam diskusi pengawasan yang kuat terkait aset kripto, dan mereka mengeluarkan pernyataan tambahan tentang hal ini.

Meskipun laporan ini tidak menciptakan kebijakan baru, bank-bank di AS, termasuk Federal Reserve, diingatkan untuk menjaga jarak dari aset digital, kecuali ada persetujuan dari regulator federal mereka.

BACA JUGA:Panduan Mendaftar BRImo Tanpa Repot ke Bank: Hemat Waktu, Bisa Dilakukan dari Rumah, Ini Caranya 

Federal Reserve telah mengumumkan program pengawasan baru yang mencakup pengawasan terhadap kripto untuk perusahaan induk bank yang diawasinya, sebagai respons terhadap kejadian beberapa bank ramah kripto yang mengalami masalah awal tahun ini.

Australia Melaporkan Penipuan Melalui Kripto

 

Di Australia, CEO Asosiasi Perbankan Australia (ABA), Anna Bligh, telah mengungkapkan bahwa sejumlah besar uang hasil penipuan seringkali dicuci melalui platform pertukaran mata uang kripto.

Menurut Bligh, otoritas Australia perlu mengambil langkah lebih lanjut untuk memastikan bahwa cryptocurrency tidak digunakan sebagai sarana untuk melarikan diri dari tindakan penipuan.

Data dari Australian Financial Crimes Exchange (AFCX) menunjukkan bahwa 47 persen dari semua hasil penipuan di negara tersebut diproses melalui pertukaran cryptocurrency.

Untuk melindungi pelanggan, beberapa bank telah membatasi jumlah dana yang dikirim ke bursa kripto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: