Konflik Penolakan Tambang Batubara, Dampak dan Penanganan di Desa Paldas

Konflik Penolakan Tambang Batubara, Dampak dan Penanganan di Desa Paldas

Dampak lingkungan pencemaran sungai akibat tambang batubara-Foto-Sumeksradio.disway.id

Konflik Penolakan Tambang Batubara, Dampak dan Penanganan di Desa Paldas

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE- Desa Paldas, yang terletak di Kabupaten Banyuasin, menjadi saksi dari konflik yang memanas antara warganya dan PT BCM, perusahaan tambang batubara.

Warga desa ini dengan tegas menolak kegiatan penambangan batubara yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, dengan alasan bahwa tambang tersebut telah berdampak merugikan sejumlah petani di wilayah tersebut hingga menyebabkan gagal panen.

Salah satu warga Desa Paldas, Hendrawan, mengungkapkan perasaan warga yang semakin memanas terhadap kehadiran PT BCM. Mereka merasa keberatan dengan aktivitas penambangan yang telah merusak lingkungan dan mengakibatkan pencemaran sungai di desa mereka.

Aksi protes yang terjadi sebelumnya merupakan hasil dari akumulasi emosi warga yang merasa terpinggirkan oleh aktivitas tambang yang terus berlanjut.

BACA JUGA:Diduga Konsleting Arus Listrik Sebuah Toko Klontong Di Semuntul Terbakar'

Kapolres Banyusin, AKBP Ferly Rosa Putra, SIK, melalui Kasat Reskrim, lAKP Kurniawan Azwar, membenarkan peristiwa ini dan menyatakan bahwa pihak kepolisian telah berada di lokasi untuk memastikan situasi tetap kondusif.

Pihak berwenang berupaya menjaga keamanan dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.

Kasus ini mencerminkan kompleksitas permasalahan yang sering terjadi di wilayah yang memiliki potensi tambang. Di satu sisi, aktivitas tambang dapat memberikan manfaat ekonomi dan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Namun, di sisi lain, aktivitas ini juga dapat menimbulkan dampak lingkungan yang serius dan merugikan bagi sebagian warga, terutama para petani yang bergantung pada lahan pertanian mereka.

Penyelesaian konflik semacam ini memerlukan pendekatan yang bijaksana, yang memperhatikan baik aspek ekonomi maupun lingkungan. Penting bagi pihak terkait, termasuk perusahaan tambang, pemerintah, dan masyarakat, untuk berdialog dan mencari solusi bersama yang menghormati hak dan kepentingan semua pihak.

BACA JUGA:Banyuasin Rapat Koordinasi Pilkades Serentak 2023

Kisah Desa Paldas menjadi pengingat akan pentingnya perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, yang mengakui peran penting komunitas lokal dalam keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka serta menjaga kelestarian lingkungan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: