IHSG Terkoreksi di Bawah 7.000, Pengamat Pasar Sebut Ini Wajar

IHSG Terkoreksi di Bawah 7.000, Pengamat Pasar Sebut Ini Wajar

Pasar saham-Foto:google/net-

Salah satu faktor yang menjadi perhatian utama investor adalah perkembangan data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Data ekonomi AS sering menjadi pertimbangan penting dalam keputusan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan digelar bulan ini akan menjadi ajang penting bagi The Fed untuk mengumumkan kebijakan moneter terkait suku bunga.

 

Pandhu Dewanto, seorang Analis dari Investindo Nusantara Sekuritas, mengungkapkan bahwa potensi koreksi IHSG masih terbuka.

BACA JUGA:September Ini! PIP Kemdikbud 2023: Panduan Lengkap Penerima Manfaat - Jadwal, Cara Cek, dan Langkah Login

Karena itu, Pandhu melihat saham-saham perbankan big cap seperti BBRI (Bank Rakyat Indonesia), BBCA (Bank Central Asia), BMRI (Bank Mandiri), dan BBNI (Bank Negara Indonesia) bisa menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin tetap terdiversifikasi dalam kondisi pasar yang fluktuatif.

 

Sementara itu, William Hartanto memberikan rekomendasi untuk membeli saham INKP dan TKIM.

Rekomendasi ini mungkin didasarkan pada potensi pertumbuhan dari sektor tertentu yang dianggapnya masih kuat di tengah koreksi pasar saham.

 

Pasar saham selalu rentan terhadap fluktuasi, dan reaksi terhadap berbagai faktor eksternal dan internal dapat berubah dengan cepat.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Menguat di Akhir Pekan, Kenaikan hingga Rp1.069.000 per Gram!

Oleh karena itu, para investor disarankan untuk selalu melakukan riset yang cermat, memantau berita ekonomi dan keuangan secara berkala, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum membuat keputusan investasi yang penting.

Dengan demikian, mereka dapat mengambil tindakan yang tepat dalam menghadapi perubahan pasar yang dinamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: