Dilema Bank Indonesia: Tekanan Nilai Tukar Rupiah, Kebijakan Suku Bunga, dan Kondisi Ekonomi Global

Dilema Bank Indonesia: Tekanan Nilai Tukar Rupiah, Kebijakan Suku Bunga, dan Kondisi Ekonomi Global

Dilema Bank Indonesia: Tekanan Nilai Tukar Rupiah-Foto: google/net-

Dilema Bank Indonesia: Tekanan Nilai Tukar Rupiah, Kebijakan Suku Bunga, dan Kondisi Ekonomi Global


SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Nilai tukar rupiah, salah satu indikator penting dalam perekonomian Indonesia, masih berada dalam sorotan publik karena terus menghadapi berbagai tantangan dan risiko.

Saat ini, tekanan besar pada nilai tukar rupiah dipicu oleh faktor-faktor internal dan eksternal, termasuk ancaman lonjakan harga pangan dan ketidakpastian dalam kebijakan suku bunga global.

Mengulas lebih dalam masalah tersebut dan mencoba untuk merinci situasi saat ini, serta implikasinya terhadap kebijakan Bank Indonesia.
Tantangan Global dan Kebijakan Bunga Acuan

Rupiah, seperti mata uang lainnya, tidak bisa menghindar dari pengaruh perubahan dalam kebijakan bunga global.

BACA JUGA:Tinggal 8 Hari! Program 'Enduro Click & Win' Berakhir - Beli Oli, Raih Tiket VIP MotoGP - Cek Langsung!

Negara-negara maju, terutama Amerika Serikat, yang menerapkan kebijakan bunga tinggi, memiliki potensi untuk menarik modal asing keluar dari pasar domestik, menyebabkan pelemahan mata uang lokal.

Ketika Federal Reserve AS, bank sentral Amerika, mengindikasikan kebijakan hawkish (kebijakan yang cenderung menaikkan suku bunga), hal ini semakin meningkatkan tekanan pada Bank Indonesia.

Meskipun ada ruang bagi Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

Kebijakan tersebut harus diperhitungkan dengan hati-hati mengingat kondisi global yang tidak menentu.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengakui bahwa jika hanya mempertimbangkan faktor ekonomi domestik, terdapat peluang untuk meninjau kembali suku bunga kebijakan bank sentral.

BACA JUGA:Mau, Pasti Disetujui! Tips Jitu Agar Pengajuan Shopee Paylater Langsung ACC, Siap Belanja Online!

Namun, tantangan eksternal yang melibatkan ketidakpastian global, terutama fluktuasi dolar AS, menjadi kendala utama dalam mengambil langkah-langkah kebijakan yang signifikan.

Penurunan Nilai Tukar Rupiah dan Ketidakpastian Global

Selama bulan September, nilai tukar rupiah telah mengalami penurunan hampir 1%.

Selama kuartal ketiga tahun 2023, rupiah menjadi salah satu mata uang Asia dengan kinerja paling buruk, melemah sebesar 2,27% quarter-to-date.

Meskipun jika melihat kinerjanya sepanjang tahun 2023 (year-to-date), rupiah masih mencatatkan return positif sebesar 1,22%, perlahan tetapi pasti telah terjadi pelemahan yang signifikan jika dibandingkan dengan level tertinggi yang dicapai pada akhir April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: