Waspada! Meningkatnya Minat Investasi Kripto di Kalangan Gen Z, Risiko Serius Menanti, Ini Penyebabnya!

Waspada! Meningkatnya Minat Investasi Kripto di Kalangan Gen Z, Risiko Serius Menanti, Ini Penyebabnya!

Meningkatnya Minat Investasi Kripto di Kalangan Gen Z-Foto: google/net-

Waspada! Meningkatnya Minat Investasi Kripto di Kalangan Gen Z, Risiko Serius Menanti, Ini Penyebabnya!

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan minat yang tumbuh pesat dari generasi muda, terutama Gen Z, terhadap mata uang digital kripto.

Fenomena ini, bagaimanapun, tidak hanya memicu potensi keuntungan finansial, tetapi juga membawa risiko yang cukup serius.

Salah satu contoh yang mengguncang masyarakat adalah kasus tragis pembunuhan seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang terjadi beberapa waktu lalu.

Motif di balik pembunuhan ini ternyata terkait dengan masalah keuangan, dengan pelaku yang merugi dalam transaksi kripto hingga puluhan juta rupiah dan terjebak dalam utang pinjaman online (pinjol).

BACA JUGA:Baca Lengkap: Persiapan & Pelaksanaan Kampanye Instagram Ads yang Sukses – Pelajari Semuanya dengan Detil!

Insiden ini adalah pengingat bahwa literasi keuangan di Indonesia masih jauh dari memadai, terutama di kalangan generasi muda yang semakin dominan dalam dunia pasar modal.

Meningkatnya Minat Investasi di Pasar Modal

Tren investasi di Pasar Modal di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam tiga hingga empat tahun terakhir.

Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia pada Juli 2023 menunjukkan bahwa jumlah investor di pasar modal dalam negeri mencapai angka mencengangkan sekitar 11,4 juta investor.

Perbandingan ini sangat mencolok dengan angka tahun 2017 yang hanya sekitar 1,12 juta investor.

BACA JUGA:Investasi Online Menjadi Fenomena Global yang Menarik Saat Ini, 10 Tips Hindari Penipuan 2023, Anda Wajib Tau!

Dari angka tersebut, lebih dari setengahnya (57,26%) adalah investor berusia di bawah 30 tahun, dengan total nilai aset mencapai Rp34,03 triliun di C-Best dan Rp16,05 triliun di S-Invest.

Pandemi COVID-19 menjadi salah satu pendorong utama di balik percepatan jumlah investor di pasar modal domestik.

Perkembangan teknologi finansial (fintech) juga telah berhasil menggaet minat generasi muda yang terbiasa dengan teknologi digital untuk terlibat dalam pasar modal.

Selama periode 2020-2022, jumlah investor pasar modal naik hampir tiga kali lipat, dan minat mereka mencakup berbagai jenis instrumen, mulai dari reksa dana, surat berharga negara, saham, hingga surat berharga lainnya.
Inklusi vs.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Resmikan Bursa Karbon Indonesia! Langkah Awal Menuju Lingkungan Lebih Bersih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: