Intip! Jejak Sejarah Perkembangan Islam Pantai Barat Sumatera: Kota Pariaman sebagai Pusat Pengembangan Islam

Intip! Jejak Sejarah Perkembangan Islam Pantai Barat Sumatera: Kota Pariaman sebagai Pusat Pengembangan Islam

Sejarah Perkembangan Islam Pantai Barat Sumatera: Kota Pariaman-Foto: google/net-

Beliau adalah murid dari Khatib Sangko yang bermakam di Pulau Angso Duo, yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan "kuburan panjang."

Pulau ini menjadi tempat penting dalam sejarah Islam di daerah ini.

Khatib Sangko dan muridnya, Syekh Burhanuddin, tidak hanya mengajarkan ajaran Islam, tetapi juga berperan dalam menyebarkan nilai-nilai agama, etika, dan pengetahuan di wilayah ini.

Mereka membentuk masyarakat dan mendidik generasi penerus tentang kebaikan agama Islam.

BACA JUGA:Desa Gajah Mati, Muba Sekayu Menyimpan Banyak Sejarah Misteri, Ini Ceritanya !

Perkembangan ajaran Islam di Pariaman bukan hanya terbatas pada urusan agama semata.

Sejak zaman dahulu, pendidikan bernuansa Islam telah berkembang di kota ini, menciptakan warisan kuat dalam budaya dan kehidupan masyarakat setempat.

Pariaman bukan hanya menjadi pusat agama, tetapi juga menjadi pusat pengetahuan dan intelektualitas.

Pengaruh Islam pada Budaya dan Kehidupan Masyarakat

Pengaruh Islam di Pariaman tidak hanya terbatas pada ranah agama. Agama ini telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan budaya dan sosial di kota ini.

Budaya lokal dan adat istiadat masyarakat Pariaman tercermin dalam nilai-nilai Islam yang mengakar kuat di wilayah ini.

BACA JUGA:Sudah Tahu Belum! Inilah Jejak Sejarah & Perjuangan Pahlawan di Tugu Monpera OKU Selatan yang Menggetarkan

Salah satu aspek yang mencolok adalah budaya Minangkabau yang mendominasi di sebagian besar pantai barat Sumatera.

Agama Islam memberikan landasan moral dan etika bagi masyarakat Minangkabau.

Nilai-nilai seperti gotong-royong, musyawarah untuk mencapai konsensus, dan keadilan sosial menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat di Pariaman.

Selain itu, kesenian dan budaya tradisional Pariaman juga dipengaruhi oleh Islam.

Kesenian seperti tari Piring dan Saluang jo Dendang adalah bagian dari budaya yang menggabungkan unsur-unsur agama Islam.

Musik dan tarian ini sering digunakan dalam berbagai perayaan dan upacara adat yang juga memiliki nilai-nilai Islam yang kuat.

Perkembangan Islam juga mengubah cara masyarakat berpakaian.

Pakaian tradisional Minangkabau seperti baju kurung dan sarung digunakan dengan sangat berhati-hati, sesuai dengan ajaran Islam tentang berpakaian yang sopan.

BACA JUGA:Permata di Tepi Danau Ranau! Eksplorasi Jejak Sejarah Candi Kebayan & Rumah Adat Saibatin di OKU Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: