Palembang, Kota Mempesona di Sumatera! Kisah Menarik Jembatan Ampera yang Mencerminkan Sejarah & Persatuan

Palembang, Kota Mempesona di Sumatera! Kisah Menarik Jembatan Ampera yang Mencerminkan Sejarah & Persatuan

Kisah Menarik Jembatan Ampera yang Mencerminkan Sejarah & Persatuan-Foto: google/net-

Palembang, Kota Mempesona di Sumatera! Kisah Menarik Jembatan Ampera yang Mencerminkan Sejarah & Persatuan


SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Palembang, sebuah kota yang mempesona di Pulau Sumatera, Indonesia, dikenal dengan berbagai hal, tetapi tidak ada yang mencerminkan semangat persatuan dan integritas kota ini sebaik Jembatan Ampera.

Jembatan ini bukan hanya struktur fisik yang menghubungkan dua daratan penting di kota ini, Seberang Ilir dan Seberang Ulu, melainkan juga sebuah lambang kuat yang merepresentasikan perjalanan sejarah Palembang dan semangat perjuangan komunitasnya.

Awalnya, Jembatan Ampera, yang melintasi Sungai Musi, memegang nama yang berbeda.

Ketika jembatan ini diresmikan pada tahun 1965, ia diberi nama Jembatan Bung Karno, merujuk pada Presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang dihormati sebagai pejuang kemerdekaan.

BACA JUGA:Ini Peristiwa di Balik Pergantian Nama Jembatan Ampera: Dari Bung Karno ke Amanat Penderitaan Rakyat, Simak!

Namun, dalam perjalanannya yang panjang, nama jembatan ini berubah menjadi Jembatan Ampera, dan inilah kisah di balik perubahan tersebut.

Sejarah Jembatan Ampera dimulai sejak tahun 1906, saat zaman Gemeente Palembang, dengan gagasan untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang, Seberang Ilir dan Seberang Ulu, dengan sebuah jembatan yang menghubungkannya.

Namun, proyek tersebut terbengkalai hingga tahun 1924, saat Le Cocq de Ville menjabat sebagai Wali Kota Palembang.

Meskipun ada usaha keras untuk merealisasikannya, proyek tersebut tak kunjung terwujud hingga masa jabatan Le Cocq de Ville berakhir dan Belanda meninggalkan Indonesia.

Setelah kemerdekaan, gagasan membangun Jembatan Musi, yang akan melintasi Sungai Musi, kembali muncul.

BACA JUGA:1965 Namanya Bukan Ampera! Inilah Kisah di Balik Nama Jembatan Ampera yang Ikonik, Simbol Kota Palembang

Pada tahun 1956, DPRD Peralihan Kota Besar Palembang mengusulkan pembangunan jembatan ini dengan nama Jembatan Musi, mengacu pada sungai yang akan dilintasinya.

Namun, anggaran yang tersedia saat itu sangat terbatas, dengan hanya sekitar Rp 30.000 yang diambil dari anggaran Kota Palembang sebagai modal awal.

Untuk menggarap proyek tersebut, sebuah panitia pembangunan dibentuk pada tahun 1957, yang melibatkan Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, HA Bastari.

Selain itu, Wali Kota Palembang M Ali Amin dan Indra Caya juga ikut terlibat dalam upaya tersebut.

Mereka melakukan pendekatan kepada Presiden Soekarno agar mendukung rencana pembangunan jembatan ini. Usaha tersebut mendapatkan dukungan dari Pemprov Sumsel dan Kota Palembang serta Kodam IV/Sriwijaya.

BACA JUGA:Mengesankan! Ini nih Mall Tertua dan Pertama di Kota Palembang, 1,3 Km dari Jembatan Ampera

Akhirnya, usaha ini membuahkan hasil, dan Soekarno memberikan persetujuan untuk pembangunan jembatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: