1961! Lampu Hijau Pembangunan: Kisah Syarat Presiden Soekarno di Balik Sejarah Jembatan Ampera, Ikon Palembang
Kisah Syarat Presiden Soekarno di Balik Sejarah Jembatan Ampera-Foto: google/net-
1961! Lampu Hijau Pembangunan: Kisah Syarat Presiden Soekarno di Balik Sejarah Jembatan Ampera, Ikon Palembang
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Persetujuan Presiden Soekarno untuk membangun Jembatan Musi, yang kemudian dikenal sebagai Jembatan Ampera, merupakan tonggak penting dalam sejarah pembangunan Palembang.
Namun, persetujuan tersebut tidak datang tanpa syarat, dan syarat-syarat yang ditetapkan oleh Presiden Soekarno memiliki makna mendalam dalam sejarah jembatan ini.
Pada tahun 1961, setelah beberapa tahun perjuangan dan usaha keras dari pemerintah dan masyarakat Palembang, pembangunan Jembatan Musi akhirnya mendapatkan lampu hijau dari Presiden Soekarno.
Namun, persetujuan tersebut tidak bersifat tanpa syarat.
Presiden Soekarno memiliki visi dan harapan tertentu untuk jembatan ini, yang akan menjadi simbol persatuan dan integrasi kota Palembang.
BACA JUGA:Mulai 1962! Ini Latar Belakang & Sejarah Pembangunan Jembatan Ampera, Salah Satu Ikon Penting Kota Palembang
Salah satu syarat yang ditetapkan oleh Presiden Soekarno adalah penempatan boulevard atau taman terbuka di kedua ujung jembatan.
Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa jembatan ini tidak hanya menjadi sarana transportasi, tetapi juga menjadi ruang publik yang indah dan nyaman untuk masyarakat Palembang.
Penempatan taman ini mengubah jembatan menjadi lebih dari sekadar struktur fisik; ia menjadi titik fokus kegiatan sosial dan budaya yang penting.
Keputusan untuk menambahkan boulevard atau taman terbuka di kedua ujung jembatan memiliki dampak yang signifikan dalam pembangunan kota.
Hal ini mendorong pengembangan wilayah di sekitar jembatan, menciptakan ruang terbuka yang dapat dinikmati oleh penduduk setempat, serta menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Pembangunan taman di kedua ujung jembatan juga memberikan kota Palembang elemen estetika yang kuat dan menciptakan ikon yang menarik perhatian.
Dengan syarat-syarat tersebut, pembangunan Jembatan Musi pun dimulai pada tahun 1962.
Dana yang digunakan untuk proyek ini berasal dari pampasan perang yang diberikan oleh Jepang.
Kontrak pembangunan Jembatan Ampera ditandatangani pada tanggal 14 Desember 1961, dengan biaya sekitar USD 4.500.000, mengingat kurs saat itu, USD 1 = Rp 200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: