Sejarah Keberagaman dan Kekeluargaan dari Bayung Lencir, Musi Banyuasin Ada 3 Marga Diwilayah Ini
Kota Bayung Lencir, Musi Banyuasin-foto-
Seiring berjalannya waktu, dusun-dusun tersebut berkembang menjadi desa-desa yang memiliki cerita dan karakteristik tersendiri.
BACA JUGA:Inilah Kain Jumputan Gambo Muba Mari Telusuri Sejarah, Nama, dan Keindahan Kain Khas Musi Banyuasin!
Desa Bayung Lencu, yang memiliki penduduk dari berbagai suku, menjadi destinasi baru bagi pendatang.
Desa Muara Bahar diisi oleh pendatang baru dan pindahan dari LIOT.
Desa Kali Berau, Suka Jaya, Mendis, Pulai Gading, Mangsang, Muara Medak, dan Karang Agung, semuanya membawa keberagaman penduduk dari berbagai daerah.
Namun, sejarah ini tidak hanya tentang perpindahan dan penduduk baru.
BACA JUGA:Adat Pernikahan di Muba Tradisi Menyatu, Mirip Ta'aruf dalam Islam
Ada piagam berupa tembaga yang diberikan oleh Ratu Senuhun dari Kerajaan Palembang kepada Desa Bangsa, menyiratkan adanya pengaruh kerajaan pada masa lalu.
Piagam ini masih dijaga sebagai pusaka oleh keturunan Desa Bangsa.
Pada keseluruhan cerita ini, ketiga marga utama, Bayat, Lalan, dan Tungkal Ulu, tetap mempertahankan hubungan persaudaraan yang kuat.
Meskipun daerah ini mengalami perubahan dan penerimaan penduduk baru, nilai-nilai adat dan hubungan kekerabatan tetap dijunjung tinggi.
BACA JUGA:Dermaga 3L, Surga Tersembunyi di Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin, Disini Lokasinya !
Dalam kisah ini, keberagaman dan kebersamaan menjadi ciri khas masyarakat Kecamatan Bayung Lencir yang tetap lestari hingga saat ini.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: