Minangkabau: Melangkah Sejarah dengan Nafas Kerbau, Sumatera Barat Menjadi Nadi Kebudayaan!

Minangkabau: Melangkah Sejarah dengan Nafas Kerbau, Sumatera Barat Menjadi Nadi Kebudayaan!

Legenda Minangkabau menceritakan kisah asal usul nama Minangkabau. Menurut legenda ini, nama Minangkabau berasal dari gabungan dua kata, minang (menang) dan kabau (kerbau).-Foto:google/net-

Terletak di kawasan Kecamatan Sungayang, Tanah Datar, desa ini awalnya merupakan tanah lapang. Namun, masyarakat setempat mendirikan rumah loteang (rangkiang) sebagai penghormatan terhadap kemenangan kerbau Minangkabau dalam sebuah adu kerbau, yang kemudian memberikan nama "Manang Kabau" pada desa tersebut.

Dalam sejarah Minangkabau, transportasi di dataran tinggi menggunakan kerbau karena ajaran agama saat itu menganjurkan untuk menyayangi binatang seperti gajah, kerbau, dan lembu.

Adu kerbau menjadi simbol keberanian dan kekuatan, menciptakan kisah-kisah heroik dalam masyarakat Minangkabau.

BACA JUGA:Taukah Kamu Kalau Awalnya Teh Itu Adalah Tanaman Hias? Inilah Asal Usul Perkembangan Teh!

Bukti arkeolog mengungkapkan bahwa daerah Lima Puluh Koto di Minangkabau dihuni oleh nenek moyang orang Sumatera yang melalui rute ini dan menetap, mengembangkan peradaban di sekitar daerah tersebut.


Gunuang Talang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Pusat pemerintahan kecamatan ini berada di nagari Talang.-Foto:google/net-

Dengan terbukanya Sumatera Barat terhadap dunia luar, kebudayaan berkembang melalui campuran pendatang, dan penduduknya mulai menjelajah ke berbagai lokasi di Sumatera Barat.

Pada masa pendudukan Belanda dan VOC, Sumatera Barat mengalami transformasi administratif yang memengaruhi perkembangan politik dan ekonominya.

Jatuhnya kerajaan Pagaruyuang dan terlibatnya dalam Perang Padri membawa daerah pedalaman Minangkabau ke dalam pemerintahan Hindia Belanda.

BACA JUGA:Ini dia Sejarah Padang Panjang, Kota Strategis yang Kembali Hidupkan Jalur Kereta Api Pada Masanya!

Seiring waktu, wilayah ini masuk dalam pemerintahan Sumatra's Westkust dan terus berkembang hingga menggabungkan Singkil dan Tapanuli.

Pendudukan Jepang juga meninggalkan jejaknya, dengan Residen Sumatra's Westkust berganti nama menjadi Sumatoro Nishi Kaigan Shu.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Sumatera Barat menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Barat yang bermarkas di Bukittinggi.

Namun, pada tahun 1949, Provinsi Sumatera dibagi menjadi tiga wilayah, termasuk Sumatera Barat yang mencakup Jambi dan Riau.

BACA JUGA:Bareh Solok! Kelezatan Beras yang Menjadi Salah-satu Ikon Budaya Sumatera Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://sumeksradio.disway.id/