Siapa Sebenarnya Orang Rohingya? Berikut Penjelasan Tentang Polemik Rohingya dan Krisis Kemanusiaan
Polemik Rohingya dan Krisis Kemanusiaan-Oleh: Yulyanty Amir (Mompreneur dan Pengemban Dakwah)-
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Ratusan pengungsi etnis Rohingya kembali berdatangan ke Indonesia, tepatnya di Kabupaten Pidie dan Bireuen, Aceh.
Mereka melewati jalur laut dengan kapal kayu untuk sampai ke Indonesia.
Para imigran Rohingya ini mengungsi karena terusir dari negara asalnya, Myanmar.
Pemerintah Myanmar tidak mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya dikarenakan dulunya mereka masuk ke negara bagian Myanmar sebagai sekutu Inggris.
BACA JUGA:Kabut Asap Masih Melanda Wilayah Sumatera Selatan, Karhutla Dampak dari Kapitalisme !
Kini mereka dianggap sebagai imigran ilegal.
Azharul Husna menyebutkan ada sekitar 346 orang pengungsi Rohingya yang berada di Pidie dan 249 orang di Bireuen.
Penduduk setempat langsung memberikan bantuan makanan dan pakaian kepada para imigran tersebut, namun mereka kemudian diminta untuk kembali ke kapal.
Azharul meminta agar pemerintah memberikan pertolongan kepada pengungsi Rohingya sehingga mereka tidak terombang-ambing di atas kapal.
BACA JUGA:Kabut Asap Masih Melanda Wilayah Sumatera Selatan, Karhutla Dampak dari Kapitalisme !
Dia berharap Kementerian Luar Negeri dapat bekerja sama dengan PBB untuk mengentaskan isu imigran Rohingya.
Berdasarkan aturan Konvensi 1951, Indonesia tidak memiliki kewajiban untuk menampung pengungsi, apalagi untuk memberikan solusi permanen bagi para pengungsi karena Indonesia tidak ikut meratifikasi Konvensi 1951.
Ironisnya, banyak negara yang ikut meratifikasi konvensi tersebut, namun malah abai kepada urusan kemanusiaan Rohingya.
Mereka justru menutup pintu dan bahkan menerapkan kebijakan push back terhadap para pengungsi itu, kata Iqbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: