Banyak yang Belum tau! Sejarah Mata Uang Sumatera Selatan, Jejak Nusantara Unik dan Menarik, Mari Lihat !

Banyak yang Belum tau! Sejarah Mata Uang Sumatera Selatan, Jejak Nusantara Unik dan Menarik, Mari Lihat !

Banyak yang Belum tau! Sejarah Mata Uang Sumatera Selatan, Jejak Nusantara Unik dan Menarik, Mari Lihat !-Foto : Eko subakti-

BACA JUGA:Dari Hutan Belantara ke Ladang Modern: Kisah Perubahan Masyarakat Sumatera Menuju Era Perkebunan !

Pada malam 29 Oktober 1946, Wakil Presiden Moh Hatta meresmikan ORI dengan pidato menggugah, "Sejak besok kita akan berbelanja dengan uang kita sendiri, uang yang dikeluarkan oleh republik kita.

" Ini menandai awal perubahan nasib rakyat dan pegawai negeri yang telah menderita karena inflasi uang Jepang.

Kemudian, di tengah hambatan dan agresi Belanda, Gubernur Sumatera Teuku Moh Hasan mengusulkan pencetakan Oeang Republik Indonesia Daerah (Orida).

Dengan tidak adanya kejelasan sikap dari pemerintah pusat, Pemerintah Sumatera mengambil inisiatif mencetak uang sendiri dengan nama Oeang Republik Indonesia Provinsi Sumatera (Orips).

BACA JUGA:Inilah Rahasianya! Terungkap Jejak Nenek Moyang di Sejarah Desa Lais Muba yang Mencengangkan!

Orips, yang pertama kali dicetak di Pematang Siantang (Sumatera Utara), menjadi Orida pertama di Indonesia berdasarkan maklumat Gubernur Sumatera MR Teuku Mh Hassan, No. 92/K.O Tertanggal 8 April 1947.

Pada 17 Desember 1947, Gubernur Sumatera mengeluarkan Orips kembali sesuai peraturan pemerintah No 19 Tahun 1947.

Orida Sumatera Selatan, dengan nominal pertama Rp40 dan berwarna biru, dicetak di Curup pada 17 Januari 1949 oleh DR M Isa.

Pencetakan uang ini dilakukan di rumah Sanusi Chan di Pasar Tengah Curup.

BACA JUGA:Sayang Sekali! Lawang Borotan, Peninggalan Sejarah yang Terbengkalai di Destinasi Wisata Palembang !

Seminar sehari tentang sejarah mata uang koleksi Museum Negeri Sumatera Selatan yang melibatkan sejumlah narasumber berkompeten menghadirkan wawasan baru bagi masyarakat.

Kepala Museum Negeri Sumatera Selatan, H Chandra Amprayadi SH, menyatakan bahwa seminar ini adalah wujud apresiasi untuk memberikan edukasi dan informasi tentang sejarah mata uang kepada masyarakat, melibatkan narasumber seperti Dr Budianto Marsul S E MSi, Aries Chandara Wijaya, dan Azhari dari Bank Indonesia Sumsel, dengan moderator Hj Rita Nefrida S Pd MM.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: