Sejarah Makam Keramat Ratu Bagus Kuning di Plaju Palembang, Terdapat Puluhan Kera Penjaga Disini, Lihat Yuks !

Sejarah Makam Keramat Ratu Bagus Kuning di Plaju Palembang, Terdapat Puluhan Kera Penjaga Disini, Lihat Yuks !

Makam Keramat Ratu Bagus Kuning di Plaju Palembang-foto: google/net-

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Palembang, sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, menyimpan beragam kekayaan sejarah dan budaya.

Di tengah keramaian kota ini, terdapat sebuah situs bersejarah yang menjadi saksi bisu perkembangan Kesultanan Palembang Darussalam, yakni makam keramat Ratu Bagus Kuning di Jalan Di Panjaitan, Plaju, Palembang.

Makam ini tidak hanya menawarkan jejak sejarah yang kaya, tetapi juga dipenuhi dengan legenda menarik tentang puluhan kera setia yang menjaga makam ini selama berabad-abad.

Pada masa penyebaran agama Islam di Sumatera Selatan, Ratu Bagus Kuning, yang memiliki nama asli Putri Mulya Syarifah Mahani Binti Syekh Dikh Zainal Abidin, memainkan peran penting.

BACA JUGA:Dulmuluk, Ayo Mengenal Kesenian Tertua di Kota Palembang Sumatera Selatan, Ternyata Begini ! Lihat Yuks

Kehadirannya memberikan kontribusi besar dalam penyebaran ajaran Islam di wilayah ini. Setelah berpulang, Ratu Bagus Kuning dimakamkan di tanah seluas 5.250 meter persegi di Plaju, Palembang.

Namun, yang membuat makam ini begitu unik adalah keberadaan puluhan kera yang dipercaya oleh masyarakat sebagai penjaga setia makam keramat.

Menurut pengamat budaya Sumatera Selatan, Vebri Al Lintani, di kawasan makam Ratu Bagus Kuning, terdapat 41 kera yang dianggap sebagai prajurit kera penjaga makam.

Mereka diyakini telah bermukim di sekitar makam ini selama berabad-abad, menjadi saksi bisu dari perubahan zaman dan kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Wayang Kulit Palembang, Mari Mengenal Warisan Seni dan Budaya Melayu di Abad 19, Kaya Akan Sejarah !

Kera-kera ini dipercaya memiliki peran sakral dalam menjaga keamanan dan kesucian makam Ratu Bagus Kuning.

Keberadaan puluhan kera penjaga makam bukan sekadar cerita mistis atau kepercayaan semata.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, kera-kera ini memiliki tugas menjaga makam dari gangguan dan membantu melindungi spiritualitas yang terkandung di dalamnya.

Para peziarah yang datang ke makam ini juga sering kali menyaksikan kehadiran kera-kera yang ramah, terutama ketika dibawa oleh pisang, yang konon menjadi makanan favorit para penjaga makam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: