Konsumsi Gula Berlebihan, Ancaman Tersembunyi untuk Otak

Minggu 12-01-2025,11:47 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Selain itu, inflamasi kronis dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Gula dan Gangguan Memori

Salah satu efek langsung dari konsumsi gula berlebihan adalah gangguan pada memori.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Neuroscience" menemukan bahwa tikus yang diberi diet tinggi gula menunjukkan penurunan signifikan dalam kemampuan memori mereka dibandingkan dengan tikus yang diberi diet rendah gula.

BACA JUGA:Pengaruh Konsumsi Alkohol Berlebihan terhadap Peningkatan Kadar Asam Urat

BACA JUGA:Obesitas dan Perannya dalam Meningkatkan Risiko Asam Urat pada Generasi Muda

Temuan ini memperkuat hipotesis bahwa gula berlebihan dapat merusak kemampuan otak untuk menyimpan dan memproses informasi.

Tidak hanya mempengaruhi memori jangka pendek, konsumsi gula yang tinggi juga dapat mempengaruhi memori jangka panjang.

Proses inflamasi yang diakibatkan oleh gula dapat merusak hippocampus, bagian otak yang berperan penting dalam pembentukan ingatan jangka panjang.

Penurunan Kognitif Akibat Gula

Selain mempengaruhi memori, konsumsi gula berlebihan juga dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif secara keseluruhan.

BACA JUGA:Pola Makan Tidak Sehat Sebagai Pemicu Asam Urat pada Usia Muda

BACA JUGA:Air Murni: Rahasia Cegah Penyakit dan Kendalikan Berat Badan di Era Obesitas Global

Penurunan kognitif ini meliputi kesulitan dalam berpikir jernih, mengingat informasi, dan membuat keputusan.

Gula yang berlebihan dalam diet dapat mengganggu sinyal insulin di otak, yang pada akhirnya mempengaruhi proses belajar dan fungsi kognitif lainnya.

Penurunan kognitif akibat konsumsi gula berlebihan tidak hanya terjadi pada orang tua, tetapi juga pada individu yang lebih muda.

Kategori :