Klaim manfaat daun kelor terhadap tekanan darah juga diperkuat oleh sebuah studi ilmiah yang dilakukan oleh Fenty Alia, Mirasari Putri, dan timnya, yang dipublikasikan di jurnal Frontiers tahun 2021.
Dalam penelitian tersebut, sekelompok partisipan sehat diminta mengonsumsi 120 gram daun kelor yang dimasak selama satu minggu.
Hasilnya, dua jam setelah konsumsi, kelompok ini menunjukkan penurunan tekanan darah yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mengonsumsi kelor.
Walau hasilnya menjanjikan, para peneliti menyatakan bahwa masih diperlukan uji coba lanjutan pada manusia untuk memastikan efektivitas dan keamanannya, terutama bagi penderita hipertensi kronis atau yang sudah mengonsumsi obat medis.
BACA JUGA:Tak Harus Kalap Saat Berbuka: Tips Menjaga Porsi Makan Ideal
Bukan Pengganti Obat
Meski daun kelor terbukti membantu menurunkan tekanan darah, dr. Nurul mengingatkan masyarakat agar tidak mengganti obat hipertensi yang diresepkan dokter dengan konsumsi kelor semata.
“Ini bukan pengganti obat.
Kelor hanya berfungsi sebagai terapi tambahan yang mendukung.
Obat hipertensi memberikan efek protektif pada pembuluh darah, sementara manfaat daun kelor belum bisa disetarakan,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa penggunaan herbal tetap harus dalam pengawasan tenaga medis, terutama bagi pasien dengan riwayat penyakit jantung atau gangguan ginjal yang memerlukan pengaturan elektrolit tubuh.
BACA JUGA:Berbuka Bernutrisi: Menyambut Maghrib dengan Sehat dan Bertenaga
BACA JUGA:Rahasia Terhindar dari Dehidrasi saat Puasa di Iklim Tropis
Kandungan Gizi Daun Kelor yang Luar Biasa
Selain kaya akan kalium, daun kelor juga mengandung berbagai nutrisi penting lain yang mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.