Lemak trans dari minyak semacam ini bisa meningkatkan risiko obesitas, kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung.
Brokoli Goreng: Superfood yang Kehilangan ‘Super’-nya
Sebagai salah satu superfood terbaik, brokoli dikenal memiliki sulforaphane, senyawa kuat yang terbukti mampu membantu mencegah pertumbuhan sel kanker.
BACA JUGA:Makan Telur Setiap Hari: Superfood Murah yang Bikin Sehat dari Kepala hingga Ujung Kaki
BACA JUGA:Lari dan Gym Jadi Gaya Hidup Baru Anak Muda: Antara Kebugaran dan Kesehatan Mental
Namun, saat brokoli digoreng, kandungan berharga ini hampir seluruhnya hilang.
Sebaliknya, yang muncul adalah senyawa nitrit yang bisa bereaksi dengan asam lambung dan membentuk nitrosamin—zat karsinogenik yang dikenal luas dalam dunia medis.
“Brokoli yang digoreng justru kehilangan hampir semua manfaatnya. Yang tersisa hanyalah lemak trans dan senyawa pro-inflamasi yang bisa memperparah kondisi tubuh,” kata Dr. Michael Greger, penulis buku How Not to Die.
Lebih dari itu, enzim penting dalam brokoli yang berperan dalam membantu penyerapan nutrisi oleh tubuh juga rusak akibat panas berlebihan.
Terong Goreng: Musuh dalam Selimut
BACA JUGA:Waspadai Keracunan Makanan: Ini Langkah Mandiri yang Bisa Dilakukan di Rumah
BACA JUGA:Jaga Ginjal Tetap Sehat dengan Salmon, Si Superfood dari Laut
Terong sering dianggap sebagai pelengkap sehat dalam sajian gorengan.
Namun, kenyataannya tidak demikian.
Terong yang digoreng melepaskan senyawa nitrit dalam jumlah tinggi.
Senyawa ini ketika bercampur dengan asam lambung akan menghasilkan nitrosamin, yang dikaitkan dengan kerusakan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.