Ketika Menopause Mengetuk Pintu: Seberapa Besar Porsi Protein yang Perlu Dikonsumsi Perempuan?

Selasa 03-06-2025,11:15 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Tulisan Keras pada Tulang

Kalsitonin—hormon yang menjaga kerapatan tulang—turut menurun saat estrogen turun.

BACA JUGA:Stop Normalisasi Sayur Goreng: Ancaman Tersembunyi di Balik Kelezatan

BACA JUGA:7 Rebusan Penangkal Insomnia: Dari Daun Mint hingga Akar Valerian, Solusi Alami Tidur Nyenyak

Kombinasi protein, kalsium, dan vitamin D terbukti memperlambat penipisan tulang hingga 20 persen dalam studi Women’s Health Initiative.

Mengontrol Rasa Lapar

Makanan tinggi protein memperpanjang rasa kenyang secara signifikan dibandingkan karbohidrat olahan.

Bagi banyak perempuan, hal ini membantu mencegah penumpukan lemak di area perut—masalah klasik pascamenopause.

Menstabilkan Gula Darah

BACA JUGA:Karbohidrat Berkualitas Tinggi: 'Rahasia' Awet Muda Menurut Riset Terbaru

BACA JUGA:Teknologi GAMA-RainFilter Bawa Revolusi Air Bersih di Girimulyo: Edukasi PHBS, Warga Merdeka dari Kekeringan

Protein menghambat lonjakan glukosa, menurunkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2, dua kondisi yang prevalensinya meningkat setelah usia 50 tahun.

Bukan Hanya Soal Daging

Protein tak selalu identik dengan steak sapi mahal.

Berikut beberapa sumber ramah kantong sekaligus bersahabat bagi ginjal:

Variasikan hewani dan nabati untuk melengkapi profil asam amino, plus serat, zat besi, dan vitamin B kompleks.

Kategori :