Ketika Menopause Mengetuk Pintu: Seberapa Besar Porsi Protein yang Perlu Dikonsumsi Perempuan?

Selasa 03-06-2025,11:15 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Menjelang dan setelah berhentinya siklus menstruasi, tubuh perempuan memasuki fase yang sarat perubahan dramatis—perimenopause hingga menopause.

Fluktuasi hormon, khususnya anjloknya kadar estrogen, bukan hanya memengaruhi mood atau pola tidur, tetapi juga komposisi tubuh, metabolisme, serta kepadatan tulang.

Di tengah pusaran perubahan itu, para ahli gizi sepakat bahwa protein layak dijadikan “tameng pertama” untuk mempertahankan kesehatan jangka panjang.

Krisis Estrogen, Krisis Otot

Estrogen berperan penting dalam menjaga keseimbangan anabolik—proses pembentukan otot dan tulang.

BACA JUGA:Benarkah Duduk Terlalu Lama Bikin Otak Menyusut? Ini Fakta Mengejutkan dari Studi 7 Tahun

BACA JUGA:Kayu Manis dan Ginjal: Harapan Baru dari Dapur Nusantara

Saat hormon ini merosot, muncul kondisi anabolic resistance: otot menjadi kurang peka terhadap asam amino sehingga proses sintesis protein melambat.

Alhasil, risiko sarkopenia (kehilangan massa otot) dan osteoporosis melonjak.

“Perempuan usia 45 ke atas bisa kehilangan 3–8 persen massa otot per dekade,” ujar dr. Maya Listiani, Sp.GK, konsultan gizi klinik di Jakarta.

Bila dibiarkan, aktivitas harian sederhana—mengangkat galon atau menenteng belanjaan—pun menjadi lebih berat.

Angka Kebutuhan Protein yang Masih Diperdebatkan

BACA JUGA:Daun Jambu Biji: Rahasia Alam yang Tersembunyi untuk Atasi Diare, Kolesterol, hingga Diabetes

BACA JUGA:Waspada Menikmati Lezatnya Sate Kambing: Nikmat Sesaat, Risiko Kolesterol Mengintai

Pedoman Kementerian Kesehatan RI mengacu pada rekomendasi internasional: 0,8 gram protein per kilogram berat badan per hari.

Kategori :