SUMEKSRADIONEWS.ONLINE – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tanah Air.
Melalui inovasi digital bertajuk LinkUMKM, BRI menghadirkan sebuah ekosistem yang dirancang menyeluruh untuk membantu UMKM meningkatkan kapasitas, memperluas pasar, hingga mengakselerasi transformasi usaha agar naik kelas.
Sejak diluncurkan, LinkUMKM telah berkembang pesat menjadi pusat pemberdayaan digital yang inklusif. Hingga pertengahan 2025, platform ini tercatat telah dimanfaatkan lebih dari 12,9 juta UMKM di seluruh Indonesia.
Angka tersebut menunjukkan tingginya antusiasme pelaku usaha kecil menengah untuk memanfaatkan teknologi sebagai jalan menuju pertumbuhan berkelanjutan.
BACA JUGA:Perkuat Fundamental Bisnis Melalui Transformasi, BRI Cetak Laba Rp26,53 Triliun
BACA JUGA:Berawal dari Proyek Mahasiswa, Kumora Cookies Melejit Jadi UMKM Sukses Berkat Rumah BUMN BRI Jakarta
Jawaban atas Tantangan UMKM
BRI memahami bahwa salah satu hambatan utama UMKM dalam mengembangkan usahanya adalah keterbatasan akses informasi, minimnya pelatihan yang relevan, serta kurangnya pendampingan yang sesuai dengan tahapan bisnis.
Kehadiran LinkUMKM menjawab persoalan itu dengan menyediakan layanan berbasis kebutuhan, mulai dari pemetaan kapasitas usaha, pelatihan, pendampingan, hingga akses ke jaringan pasar.
Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya, menegaskan bahwa LinkUMKM menjadi wujud nyata komitmen BRI dalam memberdayakan UMKM secara sistematis.
“LinkUMKM kami kembangkan sebagai solusi digital yang menyeluruh.
BACA JUGA:Transaksi Nggak Pakai Lama! QRIS TAP BRImo: Tempel Ponsel ke EDC, Bayar Langsung Beres
BACA JUGA:BRI Kembali Gelar Pelatihan Ekspor 2025, Dorong UMKM Tembus Pasar Global
Tidak hanya memetakan posisi UMKM, tetapi juga mengarahkan langkah pengembangan melalui pelatihan dan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing UMKM,” ujarnya.
Lebih lanjut, Akhmad menambahkan bahwa transformasi UMKM bukanlah proses instan. Namun dengan pendekatan berbasis data serta dukungan teknologi, setiap UMKM diyakini memiliki peluang yang sama untuk naik kelas.