SUMEKS RADIO - Kemajuan kecerdasan buatan dan otomatisasi atau AI diproyeksikan mengubah peta kebutuhan tenaga kerja global. Sejumlah jurusan kuliah, profesinya diperkirakan akan kehilangan relevansi jika tidak beradaptasi.
Berdasarkan berbagai laporan perkembangan industri hingga 2025 dan proyeksi 2030 ke atas, berikut jurusan yang dinilai paling rentan terdampak:
1. Jurnalisme Cetak
Produksi konten kini dapat dilakukan dalam hitungan detik oleh mesin penulis berbasis AI. Media cetak semakin terdesak, membuat ruang kerja jurnalis tradisional menyempit drastis.
BACA JUGA:Gaji Tinggi di Bank Indonesia, Ini 7 Jurusan Sarjana Paling Dicari BI Tersebut
BACA JUGA:AI Bakal Menggantikan, Ini 10 Jurusan Sarjana yang Profesinya Dinilai Paling Terancam Teknologi
2. Desain Grafis Konvensional
Generator desain otomatis seperti DALL·E dan platform desain berbasis AI mampu membuat visual profesional tanpa proses manual panjang, menekan kebutuhan desainer entry-level.
3. Ilmu Komputer Tanpa Spesialisasi
Industri teknologi menuntut kompetensi yang lebih terarah—mulai dari kecerdasan buatan, machine learning, hingga keamanan siber.
Lulusan dengan pengetahuan umum berisiko kalah bersaing.
BACA JUGA:Mau Beasiswa Bank Indonesia 2025? Inilah Daftar Jurusan yang Paling Diincar
BACA JUGA:Bank Indonesia Siapkan Beasiswa! Ini 20 Jurusan Kuliah yang Jadi Prioritasnya
4. Akuntansi
Perangkat lunak keuangan berbasis AI mampu mengerjakan input data, audit sederhana, hingga laporan rutin secara otomatis, mengurangi kebutuhan tenaga akuntan tradisional.
5. Farmasi (Bagian Peracikan)
Fasilitas kesehatan modern mulai mengadopsi robot farmasi yang mampu meracik, menakar, hingga mengemas obat tanpa intervensi manual.
6. Ilmu Perpustakaan
Digitalisasi arsip serta sistem katalog otomatis yang dijalankan AI membuat peran pustakawan konvensional semakin terbatas.
7. Kriminologi & Hukum Dasar
Teknologi analisis dokumen dan sistem keamanan pintar dapat melakukan banyak tugas yang selama ini dikerjakan analis hukum dan tenaga kriminologi tingkat awal.
8. Nutrisi dan Kesehatan Alternatif
Aplikasi nutrisi dan konsultan kesehatan digital memudahkan masyarakat memantau pola makan tanpa harus bertemu konselor gizi secara langsung.