Pencemaran yang muncul dari campuran BBM dapat mencemari katalisator, menyebabkan pengurangan efektivitasnya dan menghasilkan lebih banyak emisi gas berbahaya.
Salah satu alasan umum untuk mencampur BBM adalah untuk mencapai efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi.
Namun, ironisnya, pencampuran ini justru dapat menyebabkan penurunan efisiensi bahan bakar.
Ketika mesin tidak dapat bekerja secara optimal, konsumsi bahan bakar dapat meningkat, bertentangan dengan tujuan efisiensi.
Selain dampak pada kendaraan, mencampur BBM juga dapat membawa risiko pada kesehatan manusia.
Gas berbahaya yang dihasilkan dari oplosan BBM, seperti karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida (NOx), dapat menyebabkan gangguan pernapasan, efek toksik, dan ancaman kesehatan pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Efek negatif mencampur BBM juga dapat melibatkan pencemaran lingkungan.
Gas berbahaya yang dihasilkan dapat menyebabkan polusi udara yang berkontribusi pada pemanasan global melalui peningkatan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, pencemaran ini dapat mencemari air dan tanah jika tidak ditangani dengan benar.
Dengan demikian, larangan mencampur BBM bukanlah aturan yang tidak mendasar.
Mengikuti aturan ini dapat mencegah kerusakan mesin, menjaga kesehatan, dan berkontribusi pada upaya pengurangan pencemaran lingkungan.
Sebagai pemilik mobil yang bertanggung jawab, penting untuk memahami dampak negatif dari mencampur BBM dan menghindarinya untuk menjaga kesehatan kendaraan, kesehatan manusia, dan kelestarian lingkungan. **