SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Desa Pakuon, Cianjur, Jawa Barat, baru-baru ini menjadi pusat perbincangan di media sosial setelah pernikahan sesama jenis menggemparkan warga.
Kabar ini menjadi viral setelah akun TikTok @piloka.id mengunggah narasi pernikahan kontroversial antara IH (23), warga Cianjur, dan AY (25), warga Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Pernikahan tersebut awalnya mengalami penolakan dari keluarga IH karena AY tidak dapat menunjukkan identitasnya.
Namun, AY berhasil melamar IH dua tahun kemudian dengan iming-iming menanggung biaya pernikahan dan mendapatkan surat rekomendasi dari KUA Kecamatan Sukaresi.
BACA JUGA:Heboh! Emak-Emak Ngamuk di Pasar Ikan Mamuju Bawa Parang, Begini Kejadiannya !
Dan
BACA JUGA:Gegara Korek Api! SPBU di Bali Meledak dan Terbakar, Kejadiannya Begini !
Hari Sabtu (9/12), akad nikah berlangsung dengan meriah, tetapi tiga hari setelah pernikahan, keluarga IH mulai curiga karena pasangan ini sering terlihat canggung dan diam.
Orang tua IH mendesak AY untuk menunjukkan identitas aslinya, dan hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa AY sebenarnya adalah seorang perempuan.
Hal ini diketahui setelah melihat foto KTP miliknya yang memperlihatkan AY mengenakan kerudung.
Camat Sukaresmi, Latif Ridwan, menirukan pengakuan AY, "Jujur saya sudah berbohong dan memanipulasi, dan sudah beritikad bohong untuk mengganti status kelamin."
BACA JUGA:Gegara Korek Api! SPBU di Bali Meledak dan Terbakar, Kejadiannya Begini !
Sebelumnya, Dadang Abdullah Kamaludin, Kepala KUA Sukaresmi, mengaku bahwa pihaknya memang curiga terhadap identitas AY, tetapi tetap meloloskan permohonan akad nikah tersebut karena pertimbangan hati nurani.
Kisah ini memunculkan banyak pertanyaan dan komentar dari masyarakat, terutama terkait etika dan kejujuran dalam proses pernikahan.
Bagaimana AY mampu menyembunyikan identitasnya begitu lama, dan mengapa KUA Sukaresmi memilih untuk meloloskan permohonan pernikahan tanpa mengungkapkan kecurigaan mereka?