Gejala yang ditandai oleh Gangguan Depresi Mayor antara lain:
- Perasaan depresi (rasa terpuruk)
- Anhedonia (kehilangan minat atau kegembiraan)
- Perubahan fungsi kognitif
- Perubahan pola tidur
- Perubahan nafsu makan
- Rasa bersalah
Gangguan ini mempengaruhi individu secara emosional, fisiologis, kognitif, dan perilaku. Akibatnya, terjadi perubahan pada pola dan respons yang biasanya dilakukan.
Pengobatan Gangguan Depresi Mayor
Perawatan untuk depresi dapat melibatkan salah satu atau kombinasi dari hal-hal berikut:
-
Terapi Obat: Antidepresan bekerja dengan mempengaruhi zat kimia otak. Perlu diketahui bahwa efek obat ini membutuhkan waktu 4 hingga 6 minggu untuk mencapai efek penuh. Penting untuk tetap mengonsumsi obat, meskipun awalnya mungkin tampak tidak efektif.
-
Terapi Psikologis: Terapi perilaku kognitif dan/atau interpersonal merupakan metode yang umum digunakan. Terapi ini berfokus pada mengubah pola pikir negatif tentang diri sendiri dan situasi, meningkatkan hubungan interpersonal, serta mengidentifikasi dan mengelola penyebab stres dalam kehidupan sehari-hari.
-
Electroconvulsive Therapy (ECT): Terapi ini dapat digunakan untuk mengobati depresi berat yang membahayakan jiwa dan tidak responsif terhadap pengobatan obat. Dalam terapi ini, arus listrik lembut dialirkan melalui otak untuk memicu kejang singkat. Meskipun alasan pasti mengapa terapi ini efektif belum sepenuhnya dipahami, namun kejang tersebut membantu mengembalikan keseimbangan zat kimia di otak dan meredakan gejala depresi.
Penting untuk menyadari bahwa pandangan negatif yang muncul adalah bagian dari depresi dan tidak mencerminkan realitas.
Pemikiran negatif ini akan memudar seiring dengan pengobatan yang berjalan. Selama itu, pertimbangkan hal-hal berikut: