Mengapa Makanan Olahan Bukan Sahabat Sehatmu? Ungkap Fakta Seru & Gaya Hidup Blue Zone - Bikin Tubuh Oke!

Mengapa Makanan Olahan Bukan Sahabat Sehatmu? Ungkap Fakta Seru & Gaya Hidup Blue Zone - Bikin Tubuh Oke!

Mengapa Makanan Olahan Bukan Sahabat Sehatmu? Ungkap Fakta Seru & Gaya Hidup Blue Zone-Foto: google/net-

Mengapa Makanan Olahan Bukan Sahabat Sehatmu? Ungkap Fakta Seru & Gaya Hidup Blue Zone - Bikin Tubuh Oke!

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Makanan olahan, seperti pizza dan kripik, telah menjadi bagian tak terelakkan dari gaya hidup modern yang sibuk.

Namun, kajian mendalam tentang dampak makanan ini terhadap kesehatan semakin memunculkan kekhawatiran.

Bahkan, tidak hanya sebagai penyebab peningkatan berat badan, makanan olahan juga dapat membawa risiko serius terhadap kesehatan jantung dan kanker.

Penelitian menyeluruh telah menunjukkan bahwa makanan siap saji cenderung mengandung tingkat tambahan gula, garam, lemak, dan bahan pengawet yang tinggi.

BACA JUGA:Rahasia Panjang Umur Ala Yunani: Mengintip Pola Makan Blue Zone yang Bikin Hidup Makin Cool!

Bahkan dalam jumlah kecil, konsumsi gula dan garam yang berlebihan dapat memiliki efek merugikan pada tubuh.

Gula tambahan telah terkait dengan penambahan berat badan, risiko diabetes, dan masalah kesehatan kulit.

Sementara itu, kelebihan garam dapat meningkatkan tekanan darah, yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung.

Dalam masyarakat Blue Zone, yang dikenal karena umur panjang dan gaya hidup sehat mereka, makanan utuh menjadi prioritas utama.

Orang-orang di Blue Zone, seperti Yunani dan Kosta Rika, lebih memilih sayuran, kacang-kacangan, dan nasi ketimbang makanan olahan.

BACA JUGA:Makan Terus, Tapi Berat Badan Malah Turun? Mengupas Polifagia pada Penderita Gula Darah Tinggi!

Kebiasaan ini sejalan dengan temuan penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan alami dan minim proses dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis.

Salah satu bahaya utama makanan olahan adalah peningkatan risiko penyakit jantung.

Lemak trans, yang sering ditemukan dalam makanan olahan, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).

Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: