Aksi Boikot Produk Israel, Solusi Palestina?
--
Meskipun kemungkinan tidak menghasilkan dampak ekonomi yang berpengaruh sangat besar, masyarakat ingin agar ada perubahan atas kondisi di Palestina saat ini.
Pada 1949, Liga Negara-negara Arab, yang terdiri dari 22 negara anggota, memboikot produk Israel guna mengisolasinya secara ekonomi.
Langkah itu juga bertujuan mencegah perluasan wilayah Israel yang akan mengancam kedudukan Palestina. Alih-alih mencapai sasaran, aksi ini hanya berdampak pada upaya gencatan senjata di wilayah Gaza.
Maka, aksi boikot terhadap produk Israel bukanlah solusi total dalam membela Palestina, itu hanya perwujudan bahwa kita mendukung Palestina.
Bagaimana Pandangan Islam?
Islam tidak mengharamkan boikot, hanya saja aksi tersebut tidak menjawab akar permasalahan yang sedang dihadapi Palestina.
BACA JUGA:Republik Wajah Monarki! Apakah Rakyat Memiliki Hak dan Kewajiban untuk Memilih Pemimpin Negara?
Bahkan, boikot menjadi satu cara dalam menunjukkan sikap perlawanan kita pada penjajahan Israel dan pembelaan kita pada rakyat Palestina.
Perlu disadari, untuk menangani masalah penjajahan ini tidak cukup hanya dengan boikot.
Boikot tidak bisa menyelesaikan penjajahan Israel pada Palestina.
Lebih jauh lagi, boikot tidak bisa menyelesaikan penjajahan Barat terhadap negeri-negeri muslim, seperti Uighur, Rohingya dan sebagainya. Butuh solusi tuntas untuk menjawab permasalahan ini.
BACA JUGA:Siapa Sebenarnya Orang Rohingya? Berikut Penjelasan Tentang Polemik Rohingya dan Krisis Kemanusiaan
Solusi Pembebasan Palestina
Tolong menolong kepada sesama manusia, terutama sesama muslim tidak hanya diperintahkan oleh Allah Swt saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: