Minimnya Perlindungan Perempuan, Butuh Solusi Nyata!

Ismawati -foto-
BACA JUGA:Emas Merosot: Kisah Geopolitik di Timur Tengah dan Dampaknya bagi Pasar Emas Lokal
Demikian pula, Islampun mengatur interaksi laki-laki dan perempuan. Sebagaimana dalam kasus ini, Islam melarang laki-laki dan perempuan berkhalwat (berdua-duaan) tanpa disertai mahram, termasuk dalam berkendara. Larangan khalwat ini termaktub dalam sebuah hadits Nabi Saw.
"Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita kecuali dia disertai mahramnya, karena yang ketiga di antara keduanya adalah setan, " (HR. Muslim).
Selanjutnya, negara akan menutup celah masuknya pelecehan seksual lewat cara apapun.
Seperti, adanya pornografi dan pornoaksi yang semakin marak hari ini. Negara dengan orang-orang terbaik dan ahli di bidangnya akan membuat sistem keamanan data yang terjaga ketat, dan terstruktur, agar tertutup celah masuknya pornografi melalui media sosial.
Sedangkan sanksi dalam sistem Islam juga adalah sanksi yang membuat efek jera pelaku.
BACA JUGA:Bengkulu Selatan Diguncang Gempa M5.6: Tidak Ancam Tsunami, Tapi Tetap Perlu Waspada
Apabila pelecehan seksual sampai dikategorikan zina maka diberlakukan sanksi zina yakni jika pelaku belum menikah hukumannya adalah cambuk 100 kali dan diasingkan selama satu tahun.
Tapi jika sudah menikah, akan dihukum rajam yakni, dilempari hingga meninggal..Jika tidak terjadi zina, pelaku pelecehan seksualpun akan diberikan sanksi tegas oleh pemimpin negara sesuai kadarnya.
Pemberian sanksi ini sebagai upaya penjagaan keamanan serius yang dilakukan oleh negara Islam.
Perempuan adalah makhluk Allah Swt. yang mulia. Keberadaan jiwa raga dan kehormatannya, harus dilindungi dan dijaga dari berbagai ancaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: