Nih Dia! Sejarah Menarik Musik Kelentangan Banyuasin: Warisan Budaya yang Mengguncang Sumatera Selatan

Nih Dia! Sejarah Menarik Musik Kelentangan Banyuasin: Warisan Budaya yang Mengguncang Sumatera Selatan

Musik tradisional kelentangan dari Banyuasin adalah salah satu warisan budaya yang menonjol di daerah Sumatera Selatan.-foto: google-

Alat musik ini kini tidak hanya digunakan di kebun-kebun tetapi juga di berbagai acara adat dan perayaan di kampung-kampung.

BACA JUGA:Muara Enim: Ngehits di Bumi Serasan Sekundang - Inilah Jejak Keren Sejarah & Alam yang Bikin Mupeng!

BACA JUGA:Inilah Jembatan Ampera: Mengukir Instagramable & Sejarah di Palembang!

Salah satu contohnya adalah dalam persiapan hajatan pernikahan, di mana kelentangan dimainkan untuk menambah suasana dan memberikan sentuhan tradisional yang khas.

  • Kelentangan dalam Acara Adat dan Internasional

Musik kelentangan telah menjadi bagian integral dari berbagai acara adat di Banyuasin.

Pada saat hajatan pernikahan, alat musik ini ditabuh secara bergiliran selama tujuh hari tujuh malam.

Alunan nada kelentangan menemani ibu-ibu yang sedang membuat kue-kue untuk acara pernikahan, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat.

Tradisi ini mencerminkan betapa pentingnya kelentangan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Banyuasin.

Tidak hanya berhenti di tingkat lokal, musik kelentangan kini juga dikenal di panggung internasional.

BACA JUGA:Ungkap Sejarah Di Balik Speedy 25: Tas Keren Louis Vuitton yang Bikin Gaya Travelling Makin Stylish!

BACA JUGA:Udah Tau Belum nih sejarah Kota Prabumulih Pada Masa sebelum Pemerintahan Belanda, Yuk di Simak!

Raden Gunawan menambahkan bahwa alat musik ini telah dipentaskan di luar negeri, memperkenalkan kekayaan budaya Banyuasin kepada dunia.

Pertunjukan kelentangan di berbagai negara menunjukkan bahwa warisan budaya lokal memiliki daya tarik universal dan mampu menembus batas-batas geografis.

  • Pelestarian dan Masa Depan Musik Kelentangan

Pelestarian musik kelentangan menjadi tugas penting untuk menjaga keberlanjutannya di masa depan.

Komunitas di Desa Tanjung Beringin dan para pelaku seni lokal terus berupaya untuk mempertahankan tradisi ini dengan mengajarkan cara memainkan kelentangan kepada generasi muda.

Upaya ini termasuk mengadakan pelatihan dan pertunjukan, serta mempromosikan musik kelentangan dalam berbagai acara lokal dan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: