Penurunan Penjualan Rumah di Indonesia: Developer Terpaksa Diskon Harga, Ada Apa?
Penurunan Penjualan Rumah di Indonesia: Developer Terpaksa Diskon Harga, Ada Apa?-google: dok net-
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Penurunan penjualan rumah tapak di Indonesia pada tahun 2024 ini menjadi perhatian utama para pengembang dan pasar properti.
Di kawasan Jabodetabek, penurunan ini tercatat sangat signifikan, mencapai 25% dibandingkan dengan tahun 2023 lalu.
Meskipun pengembang terus berusaha memproduksi rumah dalam jumlah banyak, penyerapannya tidak berjalan lancar.
Fenomena ini dipicu oleh berbagai faktor yang saling terkait, mulai dari penurunan daya beli masyarakat hingga kenaikan harga rumah yang terus melonjak.
Penurunan Penjualan Rumah di Jabodetabek
BACA JUGA:Sektor Properti Indonesia di 2025: Peluang dan Tantangan di Tengah Optimisme
BACA JUGA:Tanpa AC, Rumah Tempo Dulu Tetap Adem! Ini Rahasianya
Pada tahun 2023, jumlah penjualan rumah tapak di kawasan Jabodetabek mencapai sekitar 14.000 unit.
Namun, pada kuartal pertama hingga ketiga tahun 2024, penjualannya hanya tercatat sekitar 7.000 unit.
Hal ini menunjukkan penurunan yang tajam, dengan proyeksi penjualan rumah hingga akhir tahun hanya mencapai sekitar 10.000-11.000 unit.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang menunjukkan penurunan sekitar 25%.
Martin Samuel Hutapea, Associate Director Leads Property, menjelaskan bahwa meskipun pengembang telah menghadirkan banyak produk properti baru, daya serap pasar ternyata sangat rendah.
BACA JUGA:Rahasia Sukses Generasi Sandwich: Strategi Pintar Menabung untuk Rumah Impian
BACA JUGA:Mengenal Rumah Hook: Keunggulan, Tantangan, dan Mitos yang Mengelilinginya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: