Pindang Tulang Khas Sumatera Selatan: Perpaduan Gurih, Pedas, dan Asam yang Menggugah Selera

Proses perebusan yang lama membuat daging menjadi empuk dan kuahnya semakin kaya rasa karena lemak alami dari tulang sapi yang keluar perlahan.

Kuah pindang yang digunakan memiliki cita rasa khas dengan perpaduan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, lengkuas, daun salam, serta tambahan asam jawa atau nanas yang memberikan sensasi segar.

Tak hanya itu, warna merah keemasan dari kuahnya berasal dari campuran cabai merah dan tomat yang dihaluskan, menciptakan tampilan yang menggugah selera.

Biasanya, hidangan ini disajikan bersama nasi putih hangat dan pelengkap seperti sambal terasi serta lalapan segar.

Proses Memasak yang Memakan Waktu

BACA JUGA:Resep Kue Gandus Palembang: Takjil Gurih dan Mengenyangkan untuk Berbuka Puasa

BACA JUGA:THR Sriwedari Solo: Dari Panggung Hiburan Merakyat hingga Terbengkalai

Salah satu kunci utama dalam pembuatan Pindang Tulang adalah kesabaran dalam memasaknya.

Tulang sapi perlu direbus selama beberapa jam agar kaldu yang dihasilkan benar-benar meresap ke dalam kuah.

Proses ini tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan tekstur daging yang lembut, tetapi juga untuk mengekstrak sumsum dari dalam tulang, yang akan memberikan sensasi gurih alami pada kuahnya.

Setelah tulang direbus, berbagai bumbu dan rempah mulai ditambahkan sedikit demi sedikit, memastikan setiap rasa menyatu sempurna.

Keunikan lainnya adalah tambahan irisan nanas yang memberikan kesegaran tersendiri.

BACA JUGA:Makanan Khas Palembang yang Bisa Dicoba saat Buka Puasa

BACA JUGA:Wonderia Semarang: Dari Gemerlap Wisata Tengah Kota hingga Kisah Tragis Penutupan

Nanas tidak hanya memperkaya cita rasa, tetapi juga membantu melunakkan daging dengan kandungan enzim bromelain yang dimilikinya.

Sumber: